Haaland tidak membalas apapun perkataan Meunier selain mencetak dua gol yang membuat Dortmund berpeluang besar lolos lewat kemenangan 2-1.
Proses gol kedua dari Haaland pun adalah sesuatu yang sangat sering dilihat di komik Tsubasa.
Mendapatkan umpan dari Giovanni Reyna, sambil berlari dan melihat celah di lini belakang PSG, ia mengubah posisinya dari menerima umpan menjadi bersiap menendang dengan kaki kirinya.
Sepakannya tidak mampu diantisipasi oleh Keylor Navas yang sejatinya nampak sudah siap untuk menutup arah bola yang menghujam kanan gawang, sesuatu yang sangat kerap kita baca atau lihat di komik ataupun kartun.
Pun, sejatinya perkembangan Haaland bisa dibilang lambat, bakatnya baru tercium ketika berusia 15 tahun, sangat mirip dengan Tsubasa yang dianggap lambat dalam perkembangan karirnya di Brasil.
Dengan usia yang masih 19 tahun, tentu masih banyak ruang bagi Haaland membuktikan diri dan seiring berjalannya waktu ia bisa menjadi penyerang mematikan di penjuru Eropa.
Tetapi saat ini, mari menikmati cara Haaland mencetak gol, teknik bermain, gairah di lapangan dan bagaimana merespon tekanan dari lawan, yang terasa sama seperti membangunkan memori meononton kartun Captain Tsubasa di pagi hari.
(Tribunnews.com/Gigih)