Mario Gomez akrab dengan skema 4-4-1-1, yang akan berubah menjadi 4-2-2-1-1, dengan dua gelandang beripikal bertahan dan dua bantuan di sektor sayap.
Hadirnya Feby Eka dan K.H. Yudo, membuat Mario Gomez mengubah formasi menjadi 4-3-3 dengan Oh In Kyun sebagai gelandang penghubung lini tengah dan depan.
Skema ini kemudian harus mengorbankan salah satu diantara Elias Alderte atau Jonathan Bauman, yang akan di plot sebagai penyerang tengah, ditambah dengan Bauman dan Elias Alderte nampaknya sulit apabila digeser sebagai penyerang sayap.
Masalah belum selesai, perubahan formasi juga membuat susunan pemain berubah, kali ini, sektor gelandang penghubung.
Arema FC adalah salah satu tim dengan kemampuan pressing terbaik di Liga, laga melawan Persib Bandung menjadi bukti, masalahnya adalah ketika menghadapi serangan balik dan cepat, Singo Edan kesulitan.
Empat gol yang bersarang ke gawang Arema FC menjadi bukti.
Baca: Peran Penting Kim Kurniawan di Persib Bandung, Skema Robert Alberts dan Adanya Omid Nazari
Baca: Robert Alberts Ungkap 2 Kekecewaan yang Dirasakan meski Persib Menang Atas PSS Sleman
Dua gol Persib Bandung tidak lepas dari skema serangan balik, baik bunuh diri Syaiful Indra Cahya ataupun penalti Wander Luiz, semua berawal dari skema serangan balik cepat.
Sedangkan menghadapi PSIS Semarang, gol di penghujung babak pertama Hari Nur dan gol Bruno Silva di awal babak kedua, adalah bukti antisipasi serangan balik yang gagal, ditambah dengan koordinasi yang kurang baik antar pemain di lini belakang.
Melihat apa yang ditampilkan Arema FC, tidak lepas dari adanya masalah adaptasi ditambah perubahan skema Mario Gomez.
Tetapi, Aremania tidak perlu khawatir, Singo Edan sudah mulai menunjukkan progres, ditambah dengan Jonathan Bauman yang memang tidak punya rekor apik di awal Liga dimulai,tetapi akan sangat mematikan setelah sudah bisa nyetel dengan timnya.
Elias Alderte-pun nampak sudah nyaman di posisinya dan sempat bermain melebar kala menghadapi Persib Bandung.
Kini, hanya tingal menunggu daya ledak Arema FC di bawah asuhan Mario Gomez, dengan sang pelatih yang nampaknya masih sangat penasaran untuk bisa menjadi juara Liga 1.
(Tribunnews.com/Gigih)