TRIBUNNEWS.COM - Salah satu wonderkid Indonesia, Egy Maulana Vikri bakal terkena pemotongan gaji akibat pandemi Corona.
Hal ini terjadi karena Liga Polandia atau biasa disebut Ekstraklasa, tempat Lechia GdaĆsk, klub Egy berlaga, mengikuti keputusan pengelola Liga untuk memotong gaji para pemainnya.
Pada keputusan yang dibuat oleh Ekstraklasa tersebut, para pemain akan dipotong gajinya mencapai 50 persen dari yang mereka dapat.
Baca: Empat Tips Hindari Corona dari Pesepak Bola Indonesia, Ada Egy Maulana Vikri hingga Febri Hariyadi
Baca: Tidak Ada Pertandingan, PSSI Berniat Potong Gaji Pelatih Timnas Shin Tae-yong
Alasannya adalah karena penangguhan Liga, klub tidak bisa mendapatkan pemasukan dan layanan profesional dari para pemain sendiri sudah mulai berkurang.
"Sebagai dampak dari penangguhan liga, klub tidak bisa menggelar latihan atau pertandingan."
"Hasilnya, penyediaan layanan profesional untuk pemain telah berkurang dan klub tidak mencapai pendapatan yang direncanakan," terang Ekstraklasa di laman resminya.
Lalu alasan lainnya adalah melindungi klub dari kebangkrutan.
"Resolusi yang diadopsi bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif dari pandemi yang berdampak pada situasi keuangan klub."
"Khususnya melindungi mereka dari kebangkrutan, menjaga pekerja dan gajinya, serta memastikan integritas dari permainan itu sendiri," lanjut laman resmi tersebut.
Maka para pemain nantinya bisa dipotong gajinya sebesar 50 persen dengan ketentuan pendapatan mereka tidak lebih dari 10.000 PLN jika pemain tidak memiliki pendapatan lainnya.
Baca: Sejarah Hari Ini - Penyerang Timnas Indonesia Bawa Persipura Kalahkan Persija
Baca: Maulana Fareza Tamrella: Rajko Toroman Pelatih Timnas Basket Indonesia tak Bisa Pulang
"Resolusi Dewan Pengawas Ekstraklasa mengeluarkan aturan bahwa klub berhak mengurangi gaji pemain sebesar 50 persen jika jumlahnya tidak lebih rendah dari 10.000 PLN," imbuh laman resmi tersebut.
Ketentuan ini pun disetujui oleh klub pemilik Egy, Lechia Gdansk dan akan dipotong hingga Juni 2020 mendatang.
Bahkan bisa saja pemotongan gaji ini terus berlangsung jika Liga belum berjalan dan pandimi terus mewabah.
"Sebagai pihak manajemen, kami bertanggung jawab atas keberlangsungan klub dalam situasi yang tak menentu ini," kata Presiden Lechia Gdansk, Adam Mandziara dilansir Kompas.com.