"Kau memberiku hadiah terindah yang bisa ada, aku mencintaimu sekarang untuk menikmati putri kita." tutupnya.
Baca: Tiga Klub di Liga 1 yang Miliki Julukan dari Tokoh Pahlawan: Barito Putera hingga PSIS Semarang
Baca: CEO PSIS Semarang Komentari Wacana Penangguhan Renovasi Stadion Jatidiri
Walau demikian, ia mengaku sebetulnya cukup sedih sebab urung berbagi kebahagiaan dengan keluarga besarnya yang berada di Chile.
Saat ini, Jonathan dan sang istri masih berada di Indonesia di tengah libur latihan tim karena penghentian sementara kompetisi karena dampak virus corona atau Covid-19.
Tak sampai disitu, Covid-19 juga berdampak pada pemotongan gaji yang akan diterima oleh Cantillana.
Gelandang berkebangsaan Chile-Palestina tersebut tidak mempermasalahkan pemotongan gaji sebesar 75% yang dilakukan oleh pihak PSIS Semarang.
Dikutip Tribunnews dari Tribun Jateng, hal tersebut diungkapkan oleh Aggy Eka Ressy selaku agen sang pemain.
Pemotongan gaji sebesar 75% merupakan kesepakatan klub-klub Liga 1 setelah melakukan rapat daring dengan PSSI.
"Kalau Jonathan sendiri bisa menerima karena dia memahami situasi yang ada soal gaji.
Dia juga bilang kalau situasi sekarang sedang sulit, terutama untuk klub karena tidak punya pemasukan," jelas Aggy dikutip dari Tribun Jateng.
Dalam kesempatan terpisah, General Manager PSIS Semarang Wahyu "Liluk Winarto menyebut selama masa pandemi virus corona ini, manajemen Mahesa Jenar cukup dipusingkan dengan minimnya pemasukan.
Hal tersebut memaksa pihak manajemen harus mengeluarkan dana pribadi terlebih dahulu untuk menutup biaya operasional.
Termasuk pembayaran gaji pemain.
"Saat ini keuangan klub bisa dikatakan minus karena tidak ada pemasukan sama sekali.
Selama ini, pemasukan cukup besar dari laga kandang melawan Arema FC di Stadion Moch Soebroto Magelang, beberapa waktu lalu.
Sedangkan dari sponsor baru tahap pertama yang masuk,'' ungkapnya.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Tribun Jateng/Franciskus Ariel Setiaputra)