TRIBUNNEWS.COM - Beragam cara dilakukan oleh para pemain dan pelatih Liga 1 serta Liga 2 dalam menjalankan bulan suci Ramadan 1441 Hijriah.
Bulan Ramadan tahun ini akan terasa berbeda dengan tahun sebelum-sebelumnya mengingat wabah pandemi corona yang semakin menyebar di Indonesia.
Meskipun sedang menjalani ibadah puasa, pemain muda Persib Bandung, Mario Jardel mengaku tetap menjalankan program latihan mandiri yang disediakan oleh jajaran pelatih.
Bahkan dalam menjankan program latihan mandiri ia memilih waktu siang hari seperti yang dilakukan kala bersama Diklat Persib.
Kesulitan mendapatkan lapangan membuat, pemain Diklat Persib terpaksa harus berlatih pada siang hari walaupun dalam keadaan berpuasa.
Baca: Tiga Pemain Asing Termahal yang Pernah Direkrut Persib Bandung: Semua Diangkut pada Musim 2017
Baca: Tantangan yang Harus Dihadapi Persib Bandung Jika Liga 1 2020 Dilanjutkan
Tahun-tahun sebelumnya, Ramadan masih merasakan latihan siang hari. Tapi dinikmati dan tetap semangat saja," ujar Mario Jardel dikutip dari laman Persib.
Kondisi latihan siang hari saat Ramadan bukanlah pertama kalinya yang harus dijalani pemain bernomor punggung 66 tersebut.
Jardel mengaku setiap tahun pasti merasakan kondisi tersebut. Namun semua dinikmati dan bisa berlalu dengan sesuai harapan.
"Saat di Persib U-19 tahun 2017 dan Persib U-20 tahun 2018 dan 2019 beberapa kali bahkan setiap hari.
Walaupun puasa dan latihan siang tapi selalu harus kuat dan semangat berlatih. Alhamdulillah bisa melaluinya," tambahnya.
Di sisi lain, pelatih Persib Bandung, Robert Alberts belum memberikan waktu tampil kepada Mario Jardel di 3 pertandingan awal Liga 1 2020 musim ini.
Hal itu berbeda kala Persib Bandung mempersiapkan timnya sebelum Liga 1 2020 dimulai dengan mengikuti beberapa ajang turnamen maupun uji coba.
Dalam persiapan tersebut terlihat Jardel beberapa kai dipasang pada posisi bek sayap.
Namun setelah Liga berjalan selama 3 pertandingan dan kemudian ditangguhkan hingga 29 Mei mendatang akibat pandemi corona.