Hingga saat ini, Jandia tidak bisa mengingat apa yang terjadi dengannya kala itu, dan tidak akan terlupakan.
Namun di sisi lain, seperti yang telah disampaikan di awal berita, tahun 2012-2013 merupakan momen terbaik Jandia Eka Putra.
Penampilannya bersama Semen Padang selama babak penyisihan grup mengundang decak kagum, bahkan menjadi buah bibir di Hongkong setelah mengalahkan Kitchee SC 1-2 di Mangkok Stadium.
Dia mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik dalam laga tersebut oleh situs AFC.com.
"Saya merasa, mungkin saat itu saya berada di level paling atas dalam karier sepak bola saya, saat membela Semen Padang di piala AFC," imbuhnya.
Kurang lebih selama 8 tahun membela klub Kabau Sirah, pada tahun 2018 Jandia Eka Putra hijrah ke Tanah Jawa dengan membela PSIS Semarang.
Dia kembali bereuni dengan mantan pelatihnya di Semen Padang, Jafri Sastra.
Namun keduanya beda nasib, posisi Jafri Sastra saat ini sudah digantikan Dragan Djukanovic, sementara Jandia masih bertahan dan menjaani musim ketiga bersama PSIS Semarang.
(Tribunnews.com/Sina)