TRIBUNNEWS.COM - Bangkitnya Inter Milan di musim 2019/2020 selaras dengan keinginan tim asal Kota Milan itu
Hasrat yang dimiliki oleh Inter Milan, yakni mengulang sejarah sekaligus menghentikan dominasi Juventus.
Sejarah yang ingin diulang oleh Inter Milan ialah capaian treble winner layaknya di tahun 2009/2010.
Ketika itu Inter Milan berhasil meraih era keemasan saat di asuh oleh Jose Mourinho.
Baca: Prediksi Napoli vs Inter Milan Coppa Italia, Partenopei Pincang Tanpa Martens dan Fabian Ruiz
Baca: Prediksi Coppa Italia: Duet Laukaku Siap Buat Napoli jadi Korban Kebangkitan Inter Milan
Mourinho mampu menghantarkan La Beneamata (julukan Inter) meraih treble winner di musim itu dengan koleksi trofi Scudetto, Liga Champions dan Coppa Italia.
Praktis setelah hampir satu dekade, tepatnya musim ini, Inter Milan memiliki peluang untuk kembali merengkuh treble winner.
Bedanya, ketiga trofi yang dapat direngkuh Lautaro Martinez dkk ialah Liga Europa, Scudetto, dan Coppa Italia.
Ketiga kompetisi yang diikuti oleh Inter tersebut masih menyisakan peluang bagi tim besutan Antonio Conte meraih trofi.
Inter Milan sendiri memang di awal musim sempat di gadang-gadang menjadi tim yang mampu menghentikan hegemoni Juventus.
Pasalnya, di bahwa pemilik baru, Steven Zhang, Inter Milan menjelma menjadi klub dengan belanja pemain yang jor-joran.
Sebut saja pemain bintang seperti Romelu Lukaku, Ashley Young, Victor Moses, Nicolo Barella, hingga Christian Erikse bergabung ke publik Giuseppe Meazza.
Terbukti, Inter Milan mampu menunjukkan taringnya untuk menjadi pesaing Juventus dalam perebutan gelar Liga Italia (Scudetto) di awal musim.
Namun sayangnya, musuh terbesar Inter Milan sejauh ini bernama konsistensi.
Permainan Inkonsisten kerap kali ditunjukkan La Beneamata, khususnya di Liga Italia.