"Umur 12 tahun harus berhenti karena ga nemu SSB, khusus perempuan dan ortu juga ga setuju dgn SSB laki-laki. Tapi umur 14 tahun aku masuk ke SSB Astam. SSB itu deket dengan rumah, dan aku ikut di sana dan ga lama bisa kepanggil ikut timnas," ucap Shalika.
Di sisi lain, perjalanan Shalika Aurelia untuk bisa menekuni dan serius menggeluti dunia sepak bola tidak mudah.
Shalika sempat mendapatkan protes dari orang-orang terdekat, terutama oleh orang tuanya.
"Iya sih banyak kesulitan, bukan hanya ditolak dari orang sekitar, tapi juga sama keluarga dan teman-teman. Itu emang paling susah dilewatin rintangan itu," ujarnya.
Namun, Shalika mempunyai cara khusus agar bisa meyakinkan orang-orang terdekatnya agar bisa setuju menekuni dunia sepak bola.
"Ya, untuk meyakinkan tunjukin kerja keras karena passion aku di sepak bola, dan karena bola aku bahagia. Bukan cuma itu, aku bisa bantu orang lain karena sepak bola. Seteleh mereka lihat saya bisa bantu orang lain, mereka langsung dukung aku," pungkasnya.