Tugas Shin Tae-yong harus bisa memperbaiki itu agar kualitas permainan pemain Indonesia bisa lebih bagus ke depannya.
Ditakuti Yeyen Tumena, mental pemain Indonesia malah cenderung menurun karena mendapatkan kritikan keras dari Shin Tae-yong.
"Seharusnya, pelatih harus memberikan motivasi dan perkataan yang posistif kepada pemain dan timnya."
"Bukankah dia dibayar mahal untuk memperbaiki sepak bola Indonesia?" ucap Yeyen Tumena.
Lebih lanjut Yeyen Tumena mengakui ia melihat dari sisi etika sejak kedatangan Shin Tae-yong ke Indonesia sudah tidak baik.
Ia menilai Shin Tae-yong merupakan pelatih yang sulit percaya kepada orang asing di luar rekan senegaranya yakni Korea Selatan.
Shin Tae-yong memang membawa empat pria dari Korea Selatan untuk menjadi asisten pelatih timnas Indonesia baik dari level U-19, U-23, dan senior.
Keempat asisten pelatih tersebut adalah Kim Hae-woon, Kim Woo-jae Lee Jaehong, dan Gong Oh-kyun.
Sementara PSSI memasukan Indra Sjafri dan Nova Arianto untuk masuk ke dalam tim jajaran pelatih Shin Tae-yong.
Kehadiran dua sosok pelatih lokal itu diharapkan mampu mendapatkan transfer ilmu dari Shin Tae-yong.
Seiring berjalannya waktu, Shin Tae-yong tidak lagi memasukan Indra Sjafri sebagai asisten pelatihnya.
Hal itu karena kekecewaan Shin Tae-yong kepada Indra Sjafri yang memilih pulang terlebih dahulu ketika timnas U-19 Indonesia tiba dari Thailand di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Februari 2020.
Indra Sjafri saat itu memilih pulang terlebih dulu karena ingin menghadiri resepsi pernikahan anak dari rekannya sesama pelatih nasional, Rahmad Darmawan.
Indra Sjafri sudah menyampaikan pesannya kepada asisten pelatih timnas Indonesia lainnya untuk pulang terlebih dahulu ketika Shin Tae-yong tengah berada di imigrasi.