"Kami tentu tidak bisa mengatakan bahwa dia meninggalkan jejak dengan tim yang menang bersamanya," ujar Rossini menambahkan.
Rossini juga menyebut bahwa Shaqiri tidak menjadi pemain penting selama berada di Bayern Muenchen dan Liverpool.
Baca: Tanggapan Pep Guardiola setelah Manchester City Permalukan Liverpool 4-0, Singgung Masalah Bir
Shaqiri memang pernah bermain untuk Bayern Muenchen selama 3 musim.
Pemain 28 tahun itu berhasil meraih 3 gelar juara Bundesliga selama 3 musim beruntun.
Namun, bagi Rossini, Shaqiri hanya penonton yang duduk di bangku cadangan klub.
Bahkan, Rossini tak segan menyebut Shaqiri sebagai remah-remah belaka selama di Liverpool dan Bayern Muenchen.
"Dia adalah tokoh utama di Basel, namun tidak untuk di Bayern atau Liverpool," tutur Rossini.
"Katakanlah, selama bertahun-tahun, dia sering mengikuti pertandingan timnya sebagai penonton, duduk di tempat terbaik, dan jutaan orang telah dibayar untuk itu."
"Hal ini, dengan mempertimbangkan semuanya, membuat saya berpikir bahwa orang Swiss itu (Shaqiri) bukanlah yang selalu memberikan yang terbaik."
"Jika bukan sebagai pemilik, setidaknya satu peran cadangan penting, dari pilihan pertama di bangku cadangan, (dia) akan berhasil mengukir tempatnya di tim."
"Dia (Shaqiri) bukan apa-apa. Hanya remah-remah, untuk situasi yang menyedihkan," kata Rossini menambahkan.
Dengan penampilannya yang kurang apik, bukan tidak mungkin Shaqiri akan dilego oleh Juergen Klopp di akhir musim.
Namun, sampai saat ini, belum ada kabar resmi soal nasib Shaqiri di Liverpool musim depan.
Artikel ini telah tayang di Bolasport dengan judul "Tak Banyak Beri Kontribusi, Shaqiri Disebut Hanya Jadi Remah-remah di Liverpool"