"Kasarnya bisa dibilang gaji 100 persen Liga 2 aja ga seberapanya pemain Liga 1. Makanya jauh lah kalau dibandingin," sambungnya.
Rizky menerangkan, gaji yang diterima pemain Liga 2 sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Sudah beberapa bulan ini, kami terima gaji 25 persen dari bulan April. Tapi kami Maret masih full karena masih ada pertandingan dan latihan. Perlu digaris bawahi, kita 25 persen sebesar apasih tim Liga 2," ucap Rizky.
Terlebih, wacana terbaru dari PSSI adalah menggulirkan Liga 2 pada bulan Oktober 2020 dengan menggunakan format home turnament.
Dengan kata lain, perjalanan tim Liga 2 dalam berkompetisi tidak akan seperti tim di Liga 1. Kompetisi Liga 2 hanya ditargetkan selesai hingga akhir tahun 2020.
"Nah itu dia, kalau Liga 1 kemungkinan selesai Februari, berarti kita Liga 2 harus stop pemasukan dengan gaji segitu. Sangat jauh lah," ucapnya.
Lebih lanjut, mantan kiper Persija Jakarta itu belum mendapatkan panggilan dari manajemen Sulut United untuk kembali menjalani latihan.
Manajemen Sulut United masih mempersiapkan segalanya, sebelum memanggil pemain untuk berkumpul.
"Kalau keputusan lanjutan kami belum tahu, karena belum ada meeting lagi antara pemain dengan manajemen (Sulut United)," pungkasnya.
Para pemain Sulut United masih berada di daerahnya masing-masing, sembari menunggu perkembangan terbaru mengenai kelanjutan kompetisi Liga 2 2020.f