News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Asisten Pelatih Arema FC Tak Setuju Liga 1 Dilanjutkan Tanpa Degradasi

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Charis Yulianto

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto turut menanggapi bergulirnya Liga 1 2020 pada 1 Oktober mendatang dengan rencana digelar tanpa degradasi.

Charis menilai kalau kompetisi digelar tanpa adanya degradasi akan membuat atmosfer pertandingan menjadi biasa saja.

“Saya sudah bicara dari awal, sebenarnya kalau gitu ya atmosfernya tidak ada jadi daya semangat tim-tim itu jadi tidak ada. Saya awalnya tidak setuju dengan penghapusan degradasi,” kata Charis saat ditemui di Lapangan Aldiron, Jakarta, Sabtu (11/7/2020).

Baca: Penjelasan Ketua Umum PSSI Terkait Liga 1 2020 Dilanjutkan Tanpa Sistem Degradasi

PELATIH AREMA FC - Jajaran pelatih Arema FC, dari kiri : asisten pelatih , Singgih Pitono, asisten pelatih Charis Yulianto, pelatih kepala, Mario Gomez, pelatih fisik, Marcoz Gonzales, pelatih kiper, Filepe Americano dan asisten pelatih, Kuncoro saat di perkenalkan pada wartawan di Kantor Arema FC, Kamis (16/1/2020). SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO (SURYA/SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

“Artiya nanti kompetisi ya sudah begitu saja, main saja,” sambungnya.

Meski demikian, dirinya menegaskan bahwa Arema FC akan tampil maksimal apabila aturan itu benar diterapkan.

“Kalau dari Arema tetap serius meskipun tanpa degradasi. Kita akan maksimalkan pemain,” ujarnya,

Baca: Empat Klub Tolak Liga 1 2020 Dilanjutkan, Arema FC: Subsidi Bisa Dibagi ke Tim Yang Ikut

Rencana tanpa adanya degradasi memang telah mencuat sejak pertemuan virtual awal klub-klub Liga 1 dengan PSSI.

Rencana itu pun belum ada keputusan final hingga saat ini.

Operator liga, PT LIB hanya menginfokan tentang jadwal kompetisi pada 1 Oktober - 28 Februari 2021, lokasi pertandingan dan peserta pertandingan.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sebelumnya menyiratkan setuju dengan opsi itu karena ingin memberikan ketenangan pada klub-klub Liga 1 karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19.

“Jadi begini, sekarang kan ada 18 klub. Kalau nanti kami berhitung yang terjelek dan beberapa pertimbangan. Kalau satu klub terpapar virus corona, kan otomatis akan berhenti untuk rapid test dan segala macam. Itu akan jadi masalah,” kata Iriawan saat berkunjung ke Menara Kompas beberapa hari lalu.

“Kasihan mereka nanti tidak maksimal. Mungkin akan turun nilainya atau poinnya . kami menjaga itu sebetulnya,” tambah dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini