News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jakarta United FC Tegaskan Pemain yang Injak Wasit di Laga Tarkam Bukan Lagi Bagian Skuat Mereka

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar dari peristiwa penganiayaan Wahyudin (29), wasit yang menjadi korban ketika menjadi pengadil lapangan antara Champas FC melawan Yutakan FC di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi. Foto ini diunggah akun instagram @garudarevolution.

Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Jakarta United FC, Aji Bintara menegaskan Nager Dunatubun, bukan lagi pemain dari JUFC-nama panggilan Jakarta United FC.

Diketahui, Nager Dunatubu disebut-sebut sebagai pemain yang menginjak wasit di sebuah laga tarkam di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Minggu (12/7/2020) lalu tak lagi pemain

Nager memang membela JUFC musim 2019 lalu dan memegang ban kapten.

Baca: Wasit Ogah Diajak Damai Usai Diinjak Pemain Sepak Bola Tarkam: Sempat Ditawari Uang Rp 20 Juta

Tangkap layar dari peristiwa penganiayaan Wahyudin (29), wasit yang menjadi korban ketika menjadi pengadil lapangan antara Champas FC melawan Yutakan FC di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi. Foto ini diunggah akun instagram @garudarevolution. (Tangkap Layar Instagram @garudarevolution)

Namun selepas musim 2019 berlalu, Nager sudah lepas kontrak dari JUFC.

"Nager sudah tidak dikontrak lagi. Musim lalu terakhir," ujar Aji kepada Warta Kota, Rabu (15/7/2020).

Aji sendiri mengaku prihatin dengan apa yang telah menimpa Nager di laga tarkam tersebut.

Baca: Wasit Diinjak Pemain saat Turnamen Amatir di Bekasi, Ini Respon PSSI

Aji mengatakan persitiwa tersebut harus dilihat dari berbagai pandangan agar menemukan keseimbangan informasi.

"Pertama, pertandingan digelar tanpa izin kepolisian. Kedua, wasit hanya 1 orang, artinya keputusan offside yang dipermasalahkan kemarin, harusnya asisten wasit (hakim garis) yang memutuskan, jadi secara standar pertandingan sudah tidak layak. Ketiga, soal keberadaan wasit, saya dengar itu wasit Jakarta, tapi mengapa memimpin pertandingan di Bekasi? yang notabennya berbeda cakupan wilayah asprov?" ujar Aji.

Ia tak ingin membela mantan anak buahnya tersebut.

Namun Aji mengatakan sangat mengenal pribadi dari Nager kala aktif memperkuat JUFC tahun lalu, sehingga tak layak mendapat hukuman yang mematikan karier si pemain sendiri.

Sebelumnya, nama Nager Dunatubun menjadi viral setelah aksinya menganiaya wasit yang diketahui bernama Wahyudin dalam laga final fun football Gilbar FC 2020 yang mempertemukan Champas FC vs Yukata.

Nager yang membela Champas FC tidak puas akan kinerja wasit dan tersulut amarah sehingga menganiaya wasit. (m21)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini