News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wasit Ogah Diajak Damai Usai Diinjak Pemain Sepak Bola Tarkam: Sempat Ditawari Uang Rp 20 Juta

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar dari peristiwa penganiayaan Wahyudin (29), wasit yang menjadi korban ketika menjadi pengadil lapangan antara Champas FC melawan Yutakan FC di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi. Foto ini diunggah akun instagram @garudarevolution.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wasit yang jadi korban kebrutalan pemain saat memimpin pertandingan
persahabatan di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, bersikukuh tempuh jalur hukum.

Wahyudin (29), wasit yang menjadi korban ketika menjadi pengadil lapangan antara Champas FC melawan Yutakan FC mengaku sempat diajak berdamai.

Tidak tanggung-tanggung, pihak terduga pelaku, kata dia, sempat mengiming-imingi uang senilai Rp20 juta agar kasus penganiayaan yang menimpa dirinya tidak dilaporkan ke polisi.

Baca: Mantan Wasit Terbaik Indonesia Tanggapi Kasus Wasit yang Mukanya Diinjak Pemain,

Tangkap layar dari peristiwa penganiayaan Wahyudin (29), wasit yang menjadi korban ketika menjadi pengadil lapangan antara Champas FC melawan Yutakan FC di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi. Foto ini diunggah akun instagram @garudarevolution.

"Dia (terduga pelaku) sempet ngucap damai, awalnya (mau dikasih) Rp 5 juta, saya enggak terima, terus naik lagi Rp15 juta sampai Rp20 juta," kata Wahyudin, Selasa(14/7).

Wasit berlisensi C2 Asprov PSSI ini sempat berpikir dan meminta pertimbangan pihak keluarga hingga teman-teman sesama pegiat sepak bola.

Namun, hati nuraninya tidak goyah.

Dia menilai perbuatan pemain yang telah melakukan penganiayaan sama saja tidak menghormati profesi.

Baca: Wasit Diinjak Pemain saat Turnamen Amatir di Bekasi, Ini Respon PSSI

"Saya mikir di situ, tapi saya enggak sendiri, saya nggak bisa seenaknya begitu, karena ini menyangkut nama baik pribadi saya keluarga karena umumnya saya yang sudah berlisensi," katanya.

"Kalau saya ambil jalur damai, otomatis semua jadi jelek, nama saya jelek, keluarga jelek, apalagi umumnya wasit seluruh di Indonesia," tambahnya.

Tawaran damai sejatinya sudah dilakukan usai kejadian penganiayaan di Stadion Patriot, sejumlah orang dari tim terduga pelaku berusaha membujuknya.

Bahkan, Wahyudin dan terduga pelaku sudah saling berjabat tangan di pinggir lapangan.

Baca: Wasit Pembawa Sial Bisa Bikin Real Madrid Batal Juara Liga Spanyol?

Tetapi, itu semua tidak serta merta dia mau menyelesaikan masalah ini begitu saja.

"Saya waktu itu posisi sudah lelah, capek semua, di situ pelaku dan pengurus tim seenaknya minta damai memang saya sudah berjabat tangan tapi bukan begitu saja masalahnya selesai," tegas dia.

Polres Metro Bekasi Kota telah menerima laporan kasus pengeroyokan wasit saat memimpin pertandingan di Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini