"Saya itu selalu silaturahmi sama teman-teman di utara, tanpa publikasi. Apa sih yang menjadi kendala. Persoalan pro dan kontra, tapi bagaimana kita coba mengurangi sedikit demi sedikit hal-hal benturan yang terjadi," tambahnya.
Namun, pada akhirnya bentrokan dan perselisihan dari kedua kelompok suporter tersebut masih terus berkembang.
Di sisi lain, lanjut Richard, perselisihan yang terjadi bisa merusak perkembangan sepak bola Indonesia.
Seharusnya, kedua belah pihak harus bisa menahan diri dan fokus mendukung klubnya masing-masing.
"Bentrokan itu akan menjadi buruk bagi perkembangan sepak bola Indonesia, apalagi Jakarta. Pelan-pelan semua harus tahan diri, terpenting jangan sampai ada pemicu, jangan sampai sifatnya kontraproduktif," tutupnya.
Saat ini, tim Persija Jakarta masih tetap bertahan di kompetisi kasta tertinggi Liga 1.
Sedangkan, Persitara Jakarta harus berjuang memperbaiki prestasinya karena sedang berkompetisi di Liga 3 Asprov DKI Jakarta.