Belum laga nama pemain lama seperti Gareth Bale dan James Rodriguez yang seperti dianggap parasit karena memiliki hubungan tidak bagus dengan Zidane.
Sempat kesulitan menemukan irama konsistensi di awal musim, perlahan tapi pasti akhirnya Real Madrid mulai berada dalam jalur yang tepat.
Kemenangan atas Barcelona dalam laga el clasico diyakini menjadi titik balik keberhasilan Real Madrid untuk mengejar tim Catalan yang saat itu cukup mendominasi.
Hingga pada akhirnya ketika harapan Real Madrid untuk bisa menggeser Barcelona dari puncak tertunda akibat penangguhan kompetisi.
Namun, titik paling krusial bagi Real Madrid sebenarnya terjadi pada momen semenjak kembali bergulirnya kompetisi.
Dimana Real Madrid secara luar biasa mampu konsisten meraih kemenangan dalam setiap laga yang mereka jalani.
Baca: Zizou Dalang Real Madrid Juara, Benzema Brilian, Uruguay Punya Bintang Masa Depan
Fokus Real Madrid setelah jeda pandemi Covid-19 sangat krusial, beruntung 10 laga sisa disapu bersih dengan raihan kemenangan.
Tambahan 30 poin tersebut akhirnya mampu membuat Real Madrid mengkudeta posisi Barcelona yang sempat menduduki puncak klasemen.
Real Madrid dinilai mampu memanfaatkan rentetan hasil kurang memuaskan Barcelona dalam laga-laga krusial.
Keberhasilan Zidane dalam menggeser kekuatan Real Madrid juga menjadi salah satu kunci mereka meraih gelar juara musim ini.
Sebelumnya, Real Madrid dikenal memiliki daya ledak serangan yang luar biasa.
Skor telak kerap mewarnai laga-laga yang dimainkan oleh Real Madrid.
Hanya saja, kekuatan tersebut ternyata coba dialihkan Zidane untuk lebih memperkuat lini pertahanannya.
Alhasil Real Madrid saat ini menjadi tim dengan rasio kebobolan paling minim yakni 23 gol dari 37 pertandingan saja.