Sebaliknya, Manchester United lebih banyak mengandalkan kecepatan Marcus Rashford atau Mason Greenwood.
Manchester United bermain lebih berhati-hati, mereka sadar serangan cepat Leicester City bisa menghasilkan bahaya di lini belakang mereka.
Sedangkan Leicester City, membiarkan Manchester United membawa bola sembari menekan pertahanan dan mencari celah melakukan serangan cepat.
25 menit pertandingan berjalan, skor masih sama kuat 0-0.
Leicester City mendapatkan peluang emas untuk unggul melalui sepakan Ndidi yang masih membentur mistar gawang De Gea.
Harry Maguire bermain tidak tenang dalam pertandingan ini, tercatat setidaknya dua kali salah mengambil keputusan yang nyaris berbuah gol bagi tim tuan rumah.
Manchester United baru mendapatkan peluang emas di penghujung babak pertama melalui sepakan Rashford yang masih gagal berbuah gol karena melambung di atas mistar gawang.
Skor 0-0 menutup paruh pertandingan.
Di babak kedua, Manchester United bermain lebih bertahan, mereka nampak mengetahui kecepatan para pemain Leicester City akan membuat peluang mereka ke Liga Champions menguap.
Jamie Vardy nyaris membawa tuan rumah unggul andai sundulannya tidak menghajar mistar gawang David De Gea yang tampil medioker di laga ini.
Tidak berselang lama, ganti Ayoze Perez yang turun di babak kedua menebar ancaman.
Asyik menyerang, Leicester dikejutkan gol Manchester United.
Bermula dari kesalahan Choudhury, bola berhasil direbut oleh Mason Greenwood yang memberikan umpan kepada Martial di kotak penalti.
Martial kemudian dijatuhkan Wes Morgan di kotak penalti, Bruno Fernandes yang menjadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya dengan baik.