TRIBUNNEWS.COM - Sosok Iker Casillas semakin dikenal publik ketika turun sebagai pemain pengganti di partai final Liga Champions musim 2001/2020.
Dalam partai final yang dihelat di Glasgow tersebut, Casillas mampu tampil cukup baik walaupun bermain dari bangku cadangan.
Tampilnya Casillas dalam laga bersejarah tersebut dikarenakan Cesar Sanchez selaku kiper utama Real Madrid mengalami cedera pada pertandingan tersebut.
Cederanya Cesar Sanchez itulah yang berhasil ditunjukkan oleh Casillas untuk memperlihatkan bakat hebatnya sebagai penjaga gawang berkelas dunia.
Hingga pada akhirnya, Casillas yang masih berusia 19 tahun kala itu mampu membawa Real Madrid menjadi tim pemenang pada partai final tersebut.
Baca: Iker Casillas Pensiun, Jose Mourinho Kenang Momen Real Madrid Cetak Rekor Musim 2011/2012
Baca: Manchester City vs Real Madrid, Casemiro Optimis Bawa Los Blancos Melaju ke Perempat Final
Real Madrid unggul dengan skor 2-1 melawan Bayer Leverkusen di final Liga Champions edisi tahun 2002.
Real Madrid dianggap sebagai favorit sebelum pertandingan dan memimpin pada menit kedelapan melalui Raul.
Lucio menyamakan kedudukan lima menit kemudian, sebelum Zinedine Zidane mencetak gol kemenangan pada babak pertama.
Tendangan voli kaki kiri ke sudut atas yang sejak itu disebut sebagai salah satu gol terhebat dalam sejarah kompetisi.
Baca: Misi Comeback Real Madrid Terhalang tanpa Adanya Figur Cristiano Ronaldo
Berbicara tentang kenangan momen Liga Champions tahun tersebut, Casillas pernah mengungkapkan bagaimana ceritanya ketika ia dipercaya turun sebagai pemain pengganti di laga final.
"Saya sebenarnya belum siap untuk bermain, apalagi saya selalu bermain dengan lengan pendek karena saya merasa lebih nyaman dan bebas beraksi," kenang Casillas dilansir laman resmi UEFA.
"Jadi ketika momen itu datang, saya harus turun dari bangku cadangan dan saya tidak memiliki baju lengan pendeka, saya gelisah dan gugup karena saya tidak suka tampil seperti itu terutama di final, jadi saya harus memotong lengan baju saya,".
"Saya pun dibantu Javier Minano (pelatih fisik), sementara Vicente del Bosque memberi saya beberapa arahan tentang bagaimana caranya menjalani pertandingan," ungkap Casillas.
Walaupun tim yang menjadi lawannya sering dianggap remeh karena tidak terlalu diunggulkan dalam partai final tersebut.