Untuk dua bek sayap, Septinus Alua mempercayakan posisi bek kanan kepada Rezaldi Hehanussa dan bek kiri kepada Yustinus Pae.
Pemilihan Rezaldi di posisi bek kanan sangat beralasan. Menurut Alua, sosok yang akrab disapa Bule itu mempunya kemampuan bertahan dan menyerang sama bagusnya.
"Dia bagus sekali ketika crossing dan ngotot mainnya. Bertahan bagus dan menyerang juga bagus, punya juga kecepatan," katanya.
Sementara, Yustinus Pae dipilih sebagai pemain terbaik di posisi bek kiri karena sudah berpengalaman di dunia sepak bola.
Meski usianya sudah 37 tahun, Yustonus Pae mampu menampilkan permainan konsisten dan tetap tangguh di lapangan.
"Dia banyak pengalaman, sudah tua tapi masih bagus sekali mainnya. Sudah tua tapi masih bagus bertahan dan menyerangnya. Banyak pengalaman juga," ujar Alua.
Tiga gelandang pilihan Septinus Alua di tim terbaik pilihannya diberikan kepada Asri Akbar, Hariono, dan Stepano Lilipaly.
Pemilihan Asri Akbar dan Hariono di posisi gelandang bertahan karena mempunyai permainan yang lugas dan tanpa kompromi di lapangan.
"Asri main keras, mainnya selalu ngotot, dan long pass bagus sekali. Kalau Hariono pemain idola saya. Untuk Lilipaly dia bagus lah pokoknya dalam mengalirkan bola," ucap Alua.
Berlanjut ke posisi penyerang, dua pemain sayap dipercayakan kepada pemain asli tanah Papua yakni Boaz Solossa di sayap kiri dan Todd Rivaldo Ferre di kanan.
Menurut Alua, kemampuan kedua pemain tersebut tidak perlu diragukan lagi dan sudah banyak terbukti di Liga Indonesia.
Untuk posisi penyerang, pemain jebolan Persiwa Wamena itu mempercayakan kepada penyerang asing Marko Simic.
Alua memang sudah mengetahui kemampuan Marko Simic di atas lapangan. Keduanya pernah dipersatukan dalam tim yang sama di Persija Jakarta.
Sosok Marko Simic merupakan penyerang yang komplit dan mempunyai kemampuan luar biasa di lapangan.