Sebaliknya di kubu RB Leipzig, kehilangan Timo Werner yang hengkang ke Chelsea, membuat mereka bergantung kepada Yusuf Poulsen dan Daniel Olmo, keduanya sukses menciptakan ruang mencetak gol tetapi eksekusi menjadi PR utama di babak pertama.
Peluang pertama RB Leipzig hadir dari sepakan jarak dekat Halstenberg yang masih melambung tipis dari gawang Jan Oblak.
Tidak berselang lama, sepakan tepat sasaran Saul di babak pertama menguji penampilan Peter Gulasci di bawah mistar gawang, bola berhasil diamankan mantan kiper Liverpool tersebut.
Pertandingan berjalan menarik dengan kedua tim saling menekan dan jual beli serangan sepanjang laga.
Angelino menjadi fullback yang membahayakan pertahanan Atletico Madrid, Koke yang kerap terlambat turun, membuat bek binaan akademi Manchester City mencatatkan dua tendangan jarak dekat yang masih melebar tipis dari gawang Jan Oblak.
Kedua penjaga gawang juga tampil apik di babak pertama, membuat peluang dari masing-masing tim mentah dan gagal berbuah gol.
Insiden kecil sempat terjadi ketika Stefan Savic berbenturan kepada dengan Marcel Hastenberg, keduanya mendapatkan perawatan karena cidera kepala.
RB Leipzig terus mendominasi jalannya laga di babak pertama, tetapi skor 0-0 menutup paruh laga.
Di babak kedua, RB Leipzig masih mendominasi dan mengurung pertahanan Atletico Madrid untuk mencetak gol cepat.
Gol akhirnya tiba, berawal dari kerjasama apik antara Konrad Laimer, Kevin Kampl dan Marcel Sabitzer, nama terakhir memberikan umpan matang kepada Dani Olmo yang dengan cerdas menempatkan bola ke tiang jauh yang gagal dijangkau Oblak.
Skor berubah menjadi 1-0 di menit 50.
Tertinggal satu gol, Atletico Madrid bermain lebih terbuka dan mencoba membongkar pertahanan RB Leipzig.
Untuk menambah daya gedor, Atletico Madrid memasukkan Joao Felix untuk menggantikan Hector Herrera yang perannya tidak terlalu terlihat sepanjang babak pertama.
Hasilnya positif, bermula dari akselerasi Joao Felix, memaksa Halstenberg pemain muda asal Portugal ini di kotak terlarang.