News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Champions

Saktinya Hansi Flick, Ubah Bayern Muenchen dari Kritis Jadi yang tak Tertandingi

Penulis: Deny Budiman
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bayern Munchen Resmi Permanenkan Status Hansi Flick

TRIBUNNEWS.COM - Ketika Hansi Flick ditunjuk menangani Bayern Muenchen pada November 2019, situasi di klub raksasa Jerman ini sedang dalam krisis.

Kurang dari setahun, pelatih berusia 55 tahun ini berhasil mengubah Die Rotten menjuarai treble: Liga Champions, Bundesliga, dan DFB Pokal. Flick pun menikmati debut terbaik dalam sejarah pelatih sepakbola sepanjang masa.

Bayern seperti tanpa kemudi saat dihancurkan Eintracht Frankfurt 1-5 pada November lalu.

Moral para pemain tampak anjlok, sedang lawan yang kualitasnya biasa-biasa saja, tiba-tiba terlihat sangat kuat.

Baca: Bayern Muenchen Bisa Kembali Treble Winner Lagi, Ketua FCBFI Bersyukur

Bendera merah putih berkibar pada laga Liverpool Vs Bayern Muenchen di Anfield, Rabu (20/2/2019) pada ajang Liga Champions (TWITTER.COM/FCBAYERNFANS_NL)

Usai timnya dibantai di Venue Deutsche Bank Park pada 2 November tahun lalu, Niko Kovac pun ditendang dari kursi kepelatihan.

Hansi Flick tadinya hanya ditunjuk sebagai pelatih sementara, sebelum Die Rotten menemukan pelatih permanen untuk jangka panjang.

Sebelumnya dia adalah asisten pelatih Kovac, dan juga pernah jadi asisten pelatih timnas Jerman, Joachim Loew selama delapan tahun, termasuk saat mereka juara di Piala Dunia Brasil 2014 lalu.

Tak ada yang membayangkan, pelatih sementara ini ternyata bisa membawa Bayern ke level tertinggi, meraih treble, mengulangi pencapaian pelatih legendaris, Jupp Heynckes pada 2012-2013.

Baca: Fans Barcelona, Gibran Rakabuming Mengaku Sedih Bayern Muenchen Juara Liga Champions

Tak pernah ada yang menyangka pula, pelatih sementara ini menorehkan debut terhebat di era sepakbola modern.

Selama sepuluh bulan pertamanya di Die Roten, Flick berhasil mempersembahkan tiga trofi juara.

Jalan yang dilaluinya jelas lebih menantang dari treble-nya Pep Guardiola bersama Barcelona (2008-09), dan Luis Enrique bersama Barcelona (2014-15).

Duo pelatih terakhir ini menjalani persiapan jauh lebih matang di musim pertamanya, dengan menjalani pra-musim, dan mendapatkan tambahan pemain yang signifikan.

Dikutip dari tulisan Janek Speight di situs DW, pelatih PSV, Guus Hiddink (1987-88), dan Pelatih Ajax, Stefan Kovacs (1971-72) juga berhasil treble di musim debutnya dalam era sepak bola "konvensional".

Namun, patut digarisbawahi, tak ada satupun dari jejeran pelatih hebat itu yang meraih tiga trofi dalam status saat timnya sedang kritis di pertengahan musim.

Baca: Kena Bantai 8-2, Rekor Treble Barcelona Juga Dirusak Bayern Muenchen

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini