Berikut 2 poin utama pernyataan ayah Messi.
1. Kami tidak tahu kontrak mana yang telah mereka singgung, dan dari mana mereka menyimpulkan bahwa kontrak tersebut akan memiliki klausul penghentian "yang berlaku jika pemain memutuskan untuk mendesak penghentian sepihak dari kontrak yang sama."
2. Yang satu ini tentang klausul pelepasan 700 juta euro pasti merupakan kesalahan di pihak La Liga. Seperti yang tertulis dalam klausul 8.2.3.6 kontrak yang ditandatangani oleh klub dan pemain.
Baca Juga: Panik, Bek-bek Liga Inggris Tak Mau Ada Lionel Messi pada Musim Depan
Messi wants to leave for free. Man City are waiting because they can’t afford the €700m clause - just negotiation involving players or signing Leo for free as he’s convinced to win the legal battle against Barcelona.
Still same position by Barça: “The €700m clause is valid”. ???? pic.twitter.com/GdY17vjxuV— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) September 4, 2020
Pihak LaLiga pun tidak berlama-lama merespons balik pernyataan ayah Messi.
Mereka kekeh bahwa klausul pelepasan Messi senilai 700 nuta euro masih valid dan menyebut interpretasi Jorge Messi terlalu jauh.
"Klausul 700 juta itu ada dan benar-benar valid, interpretasi mereka atas kontrak tersebut didekontekstualisasikan dan jauh dari literalitas kontrak yang mereka lakukan," bunyi pernyataan resmi LaLiga.
Berita yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang pada pukul 18.00 waktu Spanyol atau pukul 23.00 WIB.
Lionel Messi akhirnya mengumumkan sendiri bahwa dirinya bertahan di Barcelona hingga 2021 secara eksklusif kepada Goal.com.
Meski begitu, Messi blak-blakan bahwa ia membenci Bartomeu.
Keputusan ini pun seolah menjadi keterpaksaan Messi yang harus disandera oleh Barcelona.
Ia merasa sudah tak betah, namun memilih bertahan semusim lagi.
Baca: Lionel Messi Bertahan di Barcelona: Blak-blakan Soal Penyebab Ingin Hengkang
"Saya yakin klub membutuhkan lebih banyak pemain muda, pemain baru dan saya pikir waktu saya di Barcelona sudah habis, saya sangat merasakannya karena sebenarnya saya ingin mengakhiri karier di sini."
"Musim yang sulit, saya menderita di setiap latihan, pertandingan maupun ruang ganti. Semuanya jadi sulit buat saya dan tiba saatnya saya mempertimbangkan tujuan baru, udara baru."
"Ini bukan karena hasil Liga Champions melawan Bayern, keputusan ini sudah saya pikirkan untuk waktu yang lama. Saya mengatakan kepada presiden, dan ia selalu mengatakan di akhir musim bahwa saya bisa memutuskan bisa hengkang, tapi pada akhirnya dia tak memenuhi kata-katanya."