"Semua pemain, selain Kai Havertz yang meninggalkan skuat lebih awal, tersedia untuk dipilih," terang Loew.
Dapat diturunkannya Kai Havertz pun turut membuat Joachim Low angkat bicara perihal transfernya ke Chelsea.
Menurut Low, hengkangnya Havertz dari Bayer Leverkusen membuat Liga Jerman kehilangan pemain topnya.
Meskipun demikian, pelatih kelahiran 3 Februari 1960 tersebut tetap mendukung langkah Havertz demi masa depannya menjadi pemain bintang.
Baca: HASIL UEFA Nations League: Tak Perlu Cristiano Ronaldo Buat Portugal Bantai Kroasia 4-1
"Kami memiliki dua pemikiran tentang Kai. Di satu sisi, kemampuannya dalam menguasai bola akan membantu kami melawan Spanyol, tetapi risiko cedera sebelum transfer sebesar ini terlalu besar."
"Hal buruk tentang transfer ini adalah Bundesliga kehilangan pemain top. Tapi dengan pindah ke luar negeri, itu akan membantu perkembangan Kai."
"Anda dewasa di luar negeri. Kai yakin bahwa dia menginginkan kepindahan itu dan dia secara mental siap untuk itu."
"Chelsea adalah klub bagus dengan banyak pemain muda. Saya tidak berpikir bahwa ini akan datang satu atau dua tahun terlalu cepat untuk Kai; ini waktu yang tepat untuknya," ujar pelatih kelahiran Jerman Barat tersebut.
Tak lupa pelatih berusia 60 tahun ini juga membahas kekuatan lawan yang akan mereka hadapi.
"Perkembangan Swiss sejak 2014 terlihat sangat bagus, mereka menjadi salah satu tim utama," ujar Low dilansir laman resmi UEFA.
"Mereka memiliki gaya sepak bola yang bagus dengan taktik yang progresif,".
"Saya melihat kesejajaran dalam hal gaya bermain antara Swiss dan Spanyol," tambahnya.
Jerman sebenarnya lebih diunggulkan untuk memetik kemenangan jika menelisik rekor pertemuan mereka melawan Swiss.
Der Panzer mampu memenangkan 36 pertandingan dari 51 pertemuan.