News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Membedah Manuver Transfer AC Milan, Strategi Elliott Boyong Amunisi Anyar Dipertanyakan

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyerang Swedia AC Milan Zlatan Ibrahimovic (3rdL) merayakan bersama rekan satu timnya setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Serie A Italia AC Milan vs Bologne di stadion San Siro di Milan pada 21 September 2020. MIGUEL MEDINA / AFP

TRIBUNNEWS.COM - AC Milan memang sukses mendatangkan banyak pemain muda bertalenta dalam bursa transfer pemain musim panas kali ini.

Namun yang menjadi sorotan ialah cara Elliott Management selaku klub pemilik AC Milan dalam menggaet amunisi anyar dipertanyakan.

Ulasan mengani cara dan kekurangan AC Milan dalam memboyong pemain anyar dilontarkan oleh jurnalis kenamaan Italia, Alberto Cerruti.

Perayaan gol kemenangan AC Milan saat bersua dengan Spezia di Liga italia, Minggu (4/10/2020) (Twitter @AC Milan Sudah Diverifikasi)

Baca: Ladang Perburuan Bek Tengah AC Milan Berlanjut di Bulan Januari, Dua Nama Pemain Masuk Radar

Baca: Santer Dikaitkan dengan AC Milan, Gelandang Chelsea Justru Resmi Gabung Napoli

Sebagaimana diketahui, Rossoneri -julukan AC Milan- memang memboyong sejumlah pemain muda berbakat.

Sebut saja Brahim Diaz, Pierre Kalulu, Sandro Tonali, hingga Diogo Dalot sebagai bukti nyatanya.

Namun dari sekian pemain anyar yang bergabung dengan AC Milan, skema transfernya tergolong sama, yakni peminjaman.

Hal tersebut membuktikan bahwa AC Milan tak sepenuhnya memiliki pemain tersebut.

Praktis, hanya Sandro Tonali yang kemungkinan besar dipastikan akan menjadi pemain permanen Rossoneri di Liga Italia musim depan.

AC Milan memboyong Brahim Diaz maupun Diogo Dalot dengan cara peminjaman, hal itu membuktikan bahwa statusnya tak permanen.

Brahim Diaz pemain pinjaman AC Milan dari Real Madrid (Twitter @AC Milan)

Sedangkan nama pemain seperti kalulu sejauh ini masih belum bisa diberikan beban berat untuk langsung starter bagi AC Milan.

Bagi Cerruti, apa yang dilakukan oleh Elliot Manajemen memiliki sisi positif dan negatifnya.

Pertama, Elliott Management dapat meminimalisir pengeluaran. Tentu kondisi tersebut adalah sisi positif yang membuat klub dipastikan aman dari jerat kasus financial fair play.

Namun negatifnya, AC Milan dalam mendatangkan pemain dengan status pinjaman itu hanya bersifat sementara.

Elliot dan AC Milan belum bisa menjamin kedepannya pemain yang didatangkan dengan status pinjaman bisa dipermanenkan atau tidak bersama klub.

“Ini tentu hal yang baik untuk dana Elliott, yang menentukan batasan: hanya membeli pemain muda. Dan tidak masalah jika Brahim Diaz dan Dalot datang dengan formula pinjaman dan tidak langsung, seperti yang mereka sarankan di atas setahun lalu."

"Artinya, di satu sisi tidak banyak uang yang telah dikeluarkan, namun di sisi lain tidak semua pendatang terbaru menjadi milik Milan sepenuhnya," tukas Cerruti seperti yang dikutip dari laman Sempre Milan.

RESMI, Sandro Tonali berseragam AC Milan dengan durasi kontrak lima tahun. (Twitter terverifikasi AC Milan @AC Milan)

Selain masalah status pemain yang diboyong, hal yang membuat Elliot Manajemen dipertanyakan ialah kegagalan mereka dalam memboyong bek baru.

Tentu tidak bisa dpingkiri kembali jika AC Milan mendapatkan dana segar terkait penjualan Lucas Paqueta.

Gelandang Brasil itu dilepas ke lyon dengan banderol 20 juta euro. Belum lagi Rossoneri juga mendapatkan masukan dana dari lolosnya mereka ke fase grup Liga Eropa musim ini.

Tentu asupan dana segar tersebut dapat diputar untuk menggaet bek tengah. Namun kenyataannya tak terjadi sama sekali.
'
Bahkan Rossoneri enggan memenuhi tuntutan banderol 30 juta euro untuk memboyong Ozan Kabak hingga Wesley Foffana, di mana AC Milan hanya menyodorkan setengahnya untuk memboyong keduanya.

Tentu adalah hal yang menjadi pertanyaan, ketika klub mendapatkan dana segar, namun mereka justru terkesan kesulitan dalam menggaet bek baru.

Bagi Cerutti, langkah Elliot semakin ambigu dengan tak memboyong pemain dengan nama besar.

Terungkap sudah kalimat striker AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, saat marah kepada pelatih I Rossoneri, Stefano Pioli, karena diganti pada menit ke-62. (TWITTER.COM/IF10HQ)

Sebagai contoh saja, klub sekeliber Inter Milan, Juventus dan AS Roma sendiri memilih untuk mendatangkan amunisi yang kualitasnya telah teruji.

Tentu bagi AC Milan yang tengah dalam proses kebangkitan memerlukan sosok seorang pemain berkelas, kecuali nama Zlatan Ibrahoimovic tentunya.

Kehadian Ibra sendiri memang sangatlah membantu bagi permainan AC Milan, namun di sisi lain, klub juga membutuhkan sosok pemain bintang lainnya yang dapat menjadi acuan lainnya.

"Pioli sendiri saya rasa tak melulu bisa membuat keajaiban. Dengan kondisi Ibrahimovic saat ini, saya rasa dia haruys mencari alternatif lainnya untuk posisi lini serang."

"Belum lagi di lini pertahanan, dengan menipisnya pemain bertahan yang dalam kondisi fit, maka AC Milan eprlu melakukan langkah ekstar untuk mengantisipasi hal buruk terjadi," pungkas Cerutti.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini