Metode pertama yang membuat semua orang terkejut adalah saat gelandang muda Persija Jakarta, Braif Fatari diganti posisinya.
Braif Fatari yang selama ini dikenal sebagai gelandang langsung diplot Shin untuk menjadi penyerang timnas U-19 Indonesia.
Untuk penerapan ini Shin Tae-yong pun mengungkapkan alasan kenapa ia harus melakukan perubahan posisi kepada para pemain timnas U-19 Indonesia.
Menurut Shin Tae-yong hal itu agar pemain selalu siap ditempatkan pada posisi manapun.
"Semua pemain sama harus bisa bermain dimana saja," kata Shin Tae-yong sebagaimana dikutip BolaSport.com dari YouTube PSSI TV.
Bahkan pelatih berusia 51 tahun itu mengatakan bahwa pemain bertahan juga harus bisa bermain dimana saja.
"Pemain offense harus bisa bermain di semua lini serang begitu juga pemain defense," ucapnya.
Hal itu tentu bukan hal aneh ketika melihat pertandingan timnas U-19 Indonesia selama menjalani pemusatan latihan (TC) dan uji coba di Kroasia.
Pemain bertahan seperti Bagas Kaffa dan Pratama Arhan bahkan saat uji coba terlihat berada di depan turut bergabung menyerang lawan.
Bagas Kaffa juga sebelumnya pada laga uji coba bulan lalu sukses mencetak gol untuk timnas U-19 Indonesia.
Menurut Shin Tae-yong hal itu dilakukan untuk membuat beberapa variasi permainan dan salah satu strategi yang bisa diterapkan dalam pertandingan.
Oleh karena itu sampai saat ini Garuda Nusantara terus membuat berbagai variasi taktik untuk disiapkan dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.
"Kami juga dalam proses membuat variasi taktik plan A, plan B, plan C sampai D," tutur Shin Tae-yong.
Selain alasan pemain bisa bermain diposisi mana saja, memperkuat strategi permainan pun menjadi alasan utama.