TRIBUNNEWS.COM - Latihan bersama Arema FC dan Madura United di Stadion Kanjuruhan Malang, Rabu (21/10/2020) sore, terpaksa dihentikan secara mendadak.
Pertandingan berakhir pada menit ke-75 dengan skor akhir 4-3.
Usai pertandingan pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, tidak bisa membendung kekecewaan.
Baca juga: Alasan Arema FC Rekrut Playmaker Asal Brasil di Tengah Ketidakpastian Liga 1 2020
Pelatih yang biasa disapa RD tidak habis pikir karena pertandingan sudah jelas bersifat latih tanding.
Bukan pertandingan persahabatan apalagi resmi.
Hanya latihan bersama.
“Saya rasa sulit buat kami kalau terus seperti ini. Kami latihan bareng tanpa penonton pun kok seperti apa sih? Ada masalah apa? Saya kok tidak ngerti, terus mau seperti apa?” ujar pelatih berusia 53 tahun.
Baca juga: Arema FC Resmi Gaet Playmaker dari Brasil: Bukti Singo Edan Serius Tatap Lanjutan Liga 1 2020
Rahmad Darmawan merasa sepak bola tak ubahnya sebuah industri penggerak ekonomi yang lain.
Saat ini sudah banyak industri yang diberikan izin beroperasi kembali.
Padahal tim juga sudah menegakan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya.
Baca juga: Robert Rene Alberts Sebut Tak Adil Jika Persib Harus Kehilangan 9 Poin
Bahkan mungkin lebih baik ketat dan lebih baik dari para profesi lainnya.
“Kalau orang mau bangun sepakbola juga sama dengan profesi yang lain,” ucap mantan pelatih Tira Persikabo.
“Loh yang kerja di pabrik saja setiap hari masuk kerja ada ratusan orang di dalam satu ruangan, menurut saya tidak ada masalah itu," tuturnya.
“Ini kami mau main bola, Kami semua melakukan swab test. Protokol kesehatan kami patuhi. Malah profesi lain mungkin tidak melakukan, tapi kami kok dilarang?” tuturnya.