TRIBUNNEWS.COM - Mundurnya Josep Maria Bartomeu dari kursi presiden Barcelona membuka peluang untuk terjadi pergantian pelatih di Camp Nou.
Sejatinya Barcelona baru akan mengadakan pemilihan presiden baru pada Maret 2021.
Namun, persaingan memanas lebih awal seiring keputusan Josep Maria Bartomeu untuk mundur sebagai orang nomor satu di Blaugrana.
Bartomeu resmi mengundurkan diri pada Selasa (27/10/2020).
Hal tersebut membuat peluang Lionel Messi bertahan di Barcelona sangat besar.
Pasalnya, Messi diketahui memiliki hubungan kurang baik dengan Bartomeu.
Baca juga: Aksi-Aksi Lionel Messi Saat Barcelona Menang di Kandang Juventus: Bersinar Seusai Bartomeu Mundur
Bukan cuma itu, Ronald Koeman juga bisa saja terdepak dari kursi pelatih Barcelona seiring pergantian kepemimpinan klub.
Beberapa waktu lalu, media Diario Gol mengembuskan rumor yang menyebut adanya perbincangan rahasia antara Messi dan calon presiden Barcelona, Joan Laporta.
Messi diklaim mengajukan satu permintaan kepada Laporta jika kembali berkuasa di Barcelona, yakni mendepak Koeman dari tim.
Isu ketidakharmonisan antara La Pulga dan sang pelatih memang sempat mencuat ke permukaan.
Terlebih, Koeman telah 'mengusir' Luis Suarez yang merupakan tandem sehati Messi di Barcelona.
Baca juga: Pemain Lain Minggir, Lionel Messi Raja Gol Fase Grup Liga Champions
"Tidak, saya tak khawatir," tutur Ronald Koeman saat ditanya soal nasibnya di Barcelona ketika presiden baru datang.
"Kami harus mengerahkan semua energi untuk bermain sepak bola. Kami tak bisa mengontrol masalah di luar lapangan," ujar eks nakhoda timnas Belanda itu.
Koeman diyakini bukan sosok pelatih yang diinginkan Messi untuk berada di Barcelona.