Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWS.COM, CITEUREUP - Pandemi Covid-19 membuat seluruh sektor kehidupan menjadi kacau balau. Termasuk dalam aspek olahraga, khususnya Sepakbola.
Di Indonesia, dampak pandemi Covid-19 membuat jadwal penyelenggaraan kompetisi sepak bola menjadi berantakan dan meleset jauh dari apa yang sudah dirancang dengan matang.
Semula, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) resmi menyelenggarakan kompetisi Liga 1 2020 pada awal Maret lalu.
Namun baru tiga pekan kompetisi itu dihelat, publik sepak bola harus dikejutkan dengan penghentian aktifitas sepak bola akibat melonjaknya angka penyebaran virus corona.
Kemudian, muncul wacana bahwa kompetisi Liga 1 2020 akan kembali dilanjutkan pada awal Oktober 2020. Sayangnya, penyelenggaraan itu urung terlaksana pula lantaran belum menurunnya angka penyebaran Covid-19.
Selanjutnya, pada pertengahan Oktober, PSSI, PT LIB dan seluruh klub kontestan sepakat untuk melaksanakan lanjutan Liga 1 2020 pada awal November.
Namun lagi-lagi niat tersebut mentah akibat Polri tidak memberikan rekomendasi izin keramaian berdasarkan masih tingginya angka penyebaran Covid-19.
Tak hanya itu, Pilkada serentak yang akan berlangsung pada Desember mendatang menjadi salah satu alasan sepak bola tidak mendapatkan izin keramaian.
Menyikapi hal itu, pelatih Persikabo 1973, Igor Nikolayevich Kriushenko mengatakan bahwa tahun 2020 merupakan tahun yang tidak bersahabat bagi pelaku sepak bola.
"Pastinya ini bukan waktu yang bagus ya momen tahun ini untuk pemain, pelatih dan klub. Soalnya kita tidak tahu apa yang akan terjadi minggu depan, bulan depan atau lainnya," ujarnya.
Meski begitu, Igor menegaskan bahwa seorang atlet pasti memiliki cara tersendiri untuk tetap bertahan dan menjaga kebugaran tubuhnya dengan baik.
"Tapi atlet sudah terbiasa dengan kedisiplinan menjaga kebugaran tubuhnya. Mereka tetap berlatih. Tapi tahun ini adalah tahun yang sulit," tegasnya.
Sementara itu, kompetisi Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 dipastikan takkan berlanjut lagi tahun ini.