TRIBUNNEWS.COM - Bek senior AC Milan, Simon Kjaer berharap rekan setimnya mau belajar dari kekalahan yang baru saja didapatkan dari Lille dalam ajang Liga Eropa.
Berlangsung di Stadion San Siro, Jumat (6/11/2020) dinihari, AC Milan secara mengejutkan harus kalah dengan skor tiga gol tanpa balas melawan Lille.
Tiga gol kemenangan Lille diborong semuanya oleh gelandang serang berkebangsaan Turki, Yusuf Yazici.
Baca juga: Hasil Liga Eropa, AC Milan Kalah Telak, Diogo Dalot Sebut Timnya Lakukan Kesalahan Tak Biasa
Kekalahan dari Lille tersebut secara tidak langsung memutus rekor tak terkalahkan 24 pertandingan milik AC Milan di semua kompetisi.
Dilansir Opta, AC Milan menelan kekalahan pertama kalinya sejak dikalahkan Genoa dalam ajang Liga Italia, tepat 242 hari yang lalu.
Kekalahan itu terjadi tepatnya sebelumnya jeda kompetisi akibat lockdown pandemi Covid-19.
Kebobolan tiga gol juga membuat AC Milan merasakan momen yang sama sejak pertama kalinya November 2011.
Dimana saat itu AC Milan dikalahkan Barcelona dengan skor 2-3 pada sembilan tahun silam.
Dilansir Sempre Milan, Simon Kjaer menganggap kekalahan duel menjadi alasan terbesar timnya harus tumbang di tangan Lille.
Baca juga: Kegemilangan AC Milan Terhenti di Tangan Lille, Stefano Pioli: Gol Kedua Mereka Membunuh Kami
Disisi lain, bek senior asal Denmark itu berharap timnya bisa menuai hikmah pelajaran dari kekalahan tersebut.
Agar AC Milan bisa kembali ke jalur kemenangan dalam melakoni pertandingan-pertandingan berikutnya.
"Menang atau kalah anda selalu harus melakukan pekerjaan luar biasa, kami kalah tiga gol dan itu terasa menyakitkan," kata Simon Kjaer.
"Kami harus belajar, bekerja dan terus maju, kami harus tetap teguh dan belajar dari kesalahan ini,".
Kjaer mengakui dirinya dan Romagnoli telah berusaha keras untuk mengawal lini pertahanan AC Milan dengan cara sebaik-baiknya.