Hanya saja memang kecepatan para pemain Lille cukup merepotkan dan gagal diantisipasi secara maksimal.
"Secara taktis kami sebenarnya dalam kondisi baik tetapi kadang kami sedikit terlambat terlibat duel," akui Kjaer.
Baca juga: Hasil AC Milan vs Lille, Hattrick Yusuf Yazici Buyarkan Rekor Unbeaten 24 Laga Rossoneri
Baca juga: Hasil Arsenal vs Molde, Pasukan Muda Meriam London Tampil Impresif, Mikel Arteta Akui Bangga
"Kami harus berlari dan ketika kami kehilangan momen itu, kami merasa menderita," tukasnya menambahkan.
Ketika ditanya peran yang ia jalankan bersama Zlatan Ibrahimovic sebagai pemain berpengalaman di ruang ganti tim.
Kjaer menyebut timnya harus segera bangkit dan menegaskan rekan setimnya tidak meremehkan sedikitpun lawan yang akhirnya berujung kekalahan.
"Kami tidak harus memasukkan terlalu banyak, kami harus melakukan hal yang sama seperti yang selalu kami lakukan,".
"Kami kalah, sepak bola memang seperti itu, terkadang itu menjadi peringatan bagus untuk tim ini.
Sementara itu, Stefano Pioli menyadari grup yang dihuni AC Milan memang cukup seimbang, termasuk keberadaan Lille.
Stefano Pioli memandang Lille sebagai kekuatan yang tidak bisa diremehkan mengingat sepak terjang yang ia miliki.
Ditambah, Lille memiliki kualitas dalam mengeksploitasi lini pertahanan timnya melalui serangan balik cepat.
"Kami tahu sejak awal grup ini terlihat seimbang, Lille adalah tim yang bagus, mereka masih tak terkalahkan musim ini," akui Stefano Pioli.
"Mereka mampu menutup ruang dan melakukan serangan balik cepat,".
"Sekarang, kami harus fokus pada pertandingan berikutnya, seperti yang kami lakukan saat memegang rekor tak terkalahkan," tukasnya menambahkan.
AC Milan saat ini harus turun peringkat ke posisi dua setelah puncak klasemen Grup H diambil alih oleh Lille.
Perolehan poin Lille unggul satu angka dari AC Milan yang menduduki peringkat kedua dengan koleksi enam poin.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)