Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COMRafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak ada yang abadi di dunia ini. Kematian adalah hal yang pasti menghampiri manusia, dan tidak seorang pun dapat menghindar dari kematian jika memang sudah ditakdirkan oleh yang Kuasa.
Pagi ini, Sabtu (21/11/2020) pagi, bertempat di Lapangan A Gelora Senayan. Legenda timnas sepak bola Indonesia, memainkan laga terakhirnya sebelum pergi meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya.
Ricky Yacobi. Ya, dia adalah salah satu pahlawan olahraga Indonesia khususnya di sepak bola.
Saat bermain bersama teman-temannya, Medan Selection Community, Ricky mengalami serangan jantung.
Jimmy Napitupulu, seorang mantan wasit nasional Indonesia yang turut di lapangan langsung sigap berlari mengambil tabung oksigen portable miliknya di dalam tas dan membawanya ke lapangan guna menolong Ricky.
Dibantu oleh seorang dokter yang turut bermain di pertandingan tersebut, semuanya berupaya menyelamatkan Ricky dan sempat tersadae.
Dalam penanganan pertama, apa daya, tabung oksigen milik Jimmy tak cukup untuk membantu Ricky sampai ke rumah sakit, guna mendapatkan perawatan.
"Kami juga mencari di dalam tas Ricky apakah ada obatnya, ternyata tidak ada," tutur Jimmy R Tambunan.
Saat perjalanan menuju rumah sakit, tak ada yang bisa dilakukan selain mencoba menyadarkannya dan mengucap doa.
Setiba di rumah sakit, lagi. Tabung oksigen portable tak kunjung ditemukan, sehingga keadaan semakin memburuk.
Belum lagi urusan prosedur Covid yang membuat penanganan cepat sulit dilakukan.
Akhirnya, setelah menunggu sekira 10-15 menit, Ricky dibawa ke ruangan bernama IGD Covid. Namun, nyawa Ricky Yacobi tak terselamatkan. Ricky Yacobi wafat di usia 57 tahun.