Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di luar tugasnya sebagai dokter tim Bhayangkara FC, Muhammad Yusuf Zulfikar sangat peduli dengan perkembangan pesepakbola muda Indonesia.
Tak ayal dirinya kerap memberikan motivasi kepada para pemain muda baik saat membantu Timnas Indonesia U-19, U-16 maupun saat ini di Bhayangkara FC.
Menurut dokter Yusuf pesepakbola muda Indonesia jangan cukup puas dengan pencapaian yang sudah diraih, karena kalau sudah merasa puas pemain tidak akan bekerja keras kembali.
Buntutnya kejadian seperti Serdy Ephy Fano bisa saja terjadi kepada pemain-pemain muda yang sudah merasa puas dan tidak disiplin.
“Kalau menurut saya untuk pemain muda yang lagi main di klub atau di Timnas itu harus berikan yang terbaik jangan mudah merasa puas. Kalau kalian merasa tidak puas, kalian akan terus berusaha,” kata dokter Yusuf saat dihubungi Tribunnews, Selasa (24/11/2020).
“Tapi ketika kalau kalian sudah merasa sudah cukup, sudah di sini saja akan seperti itu akan semakin drop. Malah pikirnya mereka sudah ada di level tinggi padahal itu belum ada apa-apanya,” sambungnya.
Dokter Yusuf juga menilai godaan para pesepakbola muda saat ini yakni mudahnya mendapat ketenaran melalui media sosial.
Ia pun berharap para pesepakbola muda Indonesia bisa lebih bijak menggunakan media sosial karena di sana banyak sanjungan dan kritikan yang bakal berpengaruh ke mental pemain.
“Godaan pemain saat ini media sosial, harus bijaklah gunakannya. Anak indonesia itu ketika dipuji gampang melambung ketika dikritik dia akan drop. Mentalnya. Harusnya elegan saja, kalau dipuji ya biasa saja ketika dihujat tetap tegar,” pungkasnya.