Setelah gantung sepatu pada 1997, mantan pemain Napoli, Barcelona, dan Boca Juniors itu sempat melanjutkan karier menjadi pelatih, termasuk melatih tim nasional Argentina.
Ketika menyaksikannya melalui layar kaca, mungkin sebagian besar dari kita tak menyadari bahwa Maradona kerap mengenakan dua jam tangan.
Pemandangan itu sebelumnya paling disorot pada pergelaran Piala Dunia 2018, yang kemudian diberitakan oleh sejumlah media.
Lalu, apa sebetulnya alasan Maradona mengenakan dua jam tangan?
Dilansir Metro, Maradona sudah menggunakan dua jam tangan sejak 2004, dan itu sebetulnya tidak terlalu keluar dari karakter sang "Tangan Tuhan" yang eksentrik.
Ketika melakukan perjalanan ke Rusia untuk menyaksikan Piala Dunia 2018, misalnya, perbedaan waktunya menjadi enam jam lebih awal daripada waktu Argentina.
Menurut Heute Time, dua jam tangan yang dikenakan Maradona biasanya dari merek dan tipe yang sama, yang secara tidak langsung membuatnya menjadi gaya yang memberikan statement.
Meskipun dikenal sebagai penggemar Rolex, legenda yang identik dengan nomor punggung 10 itu juga memiliki relasi khusus dengan Hublot.
Hal itu sebagian disebabkan kedekatan merek tersebut dengan dunia sepak bola.
Namun, Maradona juga sangat menghargai merek tersebut dan menjadi salah satu brand ambassador untuk Hublot.
Tipe Hublot yang dikenakannya berbeda-beda, mulai dari Classic Fusion yang gaya hingga Big Bang King Gold.
Merek tersebut juga membuat edisi terbatas Hublot Maradona Big Bang Chronograph sebagai penghormatan untuk sang legenda lapangan hijau itu.
Jam tersebut didominasi warna hitam dengan aksen warna biru dan putih, yang mengacu pada warna pakaian tim nasional Argentina.
Detail nomor 10 juga terlihat pada jam tangan tersebut, yang berkaitan dengan nomor punggung Maradona.
Hari Berkabung Nasional
Meninggalnya Diego Armando Maradona menyisakan kepedihan bagi publik Argentina.
Begitu berdukanya, Pemerintah Argentina pun menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari setelah sang legenda menghembuskan nafas terakhirnya.
"Presiden Argentina telah memerintahkan masa berkabung nasional selama tiga hari untuk mengenang kepergian Diego Armando Maradona," tulis pernyataan dari Pemerintah Argentina seperti dikutip dari TYC Sports.
Presiden Argentina, Alberto Fernandez, juga mencuitkan foto ketika dia dan Maradona saling berpelukan.
“Anda membawa kami ke puncak dunia. Anda membuat kami sangat bahagia. Anda adalah yang terhebat dari semuanya. Terima kasih karena telah hadir di dunia ini, Diego. Kami akan merindukanmu selamanya,” tulis sang presiden dalam akun Twitter-nya.
"Semua pintu di negeri ini terbuka untuk Diego," tutur Fernandez dalam sebuah dialog lanjutan dengan TYC Sports.
Wakil presiden Argentina, Cristina Fernandez, juga turut menyuarakan kepedihannya atas kepergian Maradona.
"Banyak sekali kepedihan. Seorang yang hebat telah meninggalkan kita. Selamat jalan Diego, kami cinta kamu. Pelukan besar kepada seluruh keluarga dan mereka yang ditinggalkan," cuitnya sembari memasang foto Maradona mengangkat Piala Dunia 1986 di Meksiko.
Memasuki 2020, kondisi Diego Maradona memang memburuk.
Tiga hari setelah merayakan ulang tahun yang ke-60, pemilik nama lengkap Diego Armando Maradona itu dilarikan ke rumah sakit.
Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter yang merawat Maradona mengungkapkan bahwa ia mengalami pembekuan darah di otak atau biasa disebut subdural hematoma.
Tim dokter yang dipimpin oleh Dr Leopoldo Luque kemudian melakukan operasi terhadap Maradona pada awal November.
Maradona dikabarkan tinggal di sebuah rumah mewah di Tigre, Buenos Aires, untuk menjalani masa pemulihan dengan dikelilingi oleh sanak keluarganya.
Namun, Diego Maradona dinyatakan meninggal dunia karena serangan jantung pada Rabu (25/11/2020).
Profil Diego Maradona
Diego Maradona
Nama lengkap: Diego Armando Maradona Franco
Tempat lahir: Lanus, Buenos Aires, Argentina
Tanggal lahir: 30 Oktober 1960
Tinggi: 165 cm
Posisi bermain: Gelandang serang, second striker
Karier klub
1976–1981 Argentinos Juniors
1981–1982 Boca Juniors
1982–1984 Barcelona
1984–1991 Napoli
1992–1993 Sevilla
1993–1994 Newell's Old Boys
1995–1997 Boca Juniors
Karier tim nasional
1977–1979 Argentina U20
1977–1994 Argentina
Karier pelatih
1994 Textil Mandiyu
1995 Racing Club
2008–2010 Argentina
2011–2012 Al-Wasl
2013–2017 Deportivo Riestra (Asisten)
2017–2018 Fujairah
2018–2019 Dorados de Sinaloa
2019–2020 Gimnasia de La Plata
Prestasi
Boca Juniors: 1981 Metropolitano
Barcelona: Copa del Rey 1983, Copa de la Liga 1983, Supercopa de Espana 1983
Napoli: Serie A 1986-1987 dan 1989-1990, Coppa Italia 1986-1987, Piala UEFA 1988-1989, Supercoppa Italiana 1990
Argentina: Piala Dunia 1986, Artemio Franchi Trophy 1993