Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan telah berupaya untuk memediasi permasalahan perpindahan Bagus Kahfi dari Barito Putera ke klub Liga Belanda, FC Utrecht.
Ia mengutus Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri untuk melakukan mediasi lantaran terjadi polemik antara Barito Putera dengan FC Utrecht.
Akan tetapi, Barito Putera tak memberikan izin hingga batasnya pada Jumat lalu. Alhasil, Bagus gagal memperkuat FC Utrecht.
Alasan utamanya karena belum terpenuhinya administrasi untuk proses transfer.
Ketum PSSI pun tak bisa berbuat banyak mengingat permasalahan ini merupakan hak dari klub yang tertera dalam kontrak.
“Di era sepakbola profesional seperti saat ini adalah hak masing-masing klub yang mempunyai kontrak dengan pemain bersangkutan untuk melepas atau tidak pemainnya bergabung di klub lain,” kata Iriawan saat dihubungi wartawan.
“PSSI hanya bisa memediasi saja dan itu telah saya perintahkan dalam kapasitas saya sebagai ketua umum kepada direktur teknik untuk melakukan mediasi namun menemui jalan buntu,” jelasnya.
Hal senada juga dikatakan Indra Sjafri. Menurutnya PSSI sebagai federasi sepakbola Indonesia tak bisa masuk terlalu jauh atau mengintervensi masalah ini.
Ia juga berpesan kepada Mola TV yang mencarikan klub untuk pemain muda Indonesia agar lebih dulu menjalin komunikasi dengan klub, bukan dengan pemain atau orangtuanya saja.
Seperti diketahui, Bagus Kahfi merupakan salah satu pemain muda jebolan Garuda Select yang mana Garuda Select adalah program dari Mola TV yang bekerjasama dengan PSSI.
“Soal Bagus Kahfi boleh pindah atau tidak itu urusan profesional klub. Kami tidak bisa mengintervensi antara pemain serta klub dalam hal ini Barito Putera dan tidak bisa masuk terlalu dalam urusan ini. Kami hanya ingin semuanya bisa berjalan dengan baik dan lancar,” kata Indra Sjafri.
“Mola TV dalam hal ini juga mencarikan jalan agar pemain Indonesia bisa berlaga di klub Eropa. Mola TV kalau memang mau menyalurkan harus berkomunikasi baik dengan klub dan tidak cukup bicara dengan pemain ataupun orangtua pemain yang bersangkutan,” jelasnya.