TRIBUNNEWS.COM - Manajemen klub Persib Bandung resmi melarang pemainnya mengikuti kompetis sepak bola antar kampung atau tarkam.
Pelarangan pemain Persib Bandung mengikuti kompetisi tarkam disampaikan pertama kali oleh Pelatih Robert Rene Alberts.
Kini, keputusan Robert Rene Alberts itu mendapat dukungan dari Direktur Operasional PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono.
Sejatinya, pemain Persib Bandung otomatis tak boleh mengikuti kompetisi sepak bola tarkam.
Baca juga: Kakang Rudianto Absen dari Rombongan Garuda Select Season 3, Tak Ikut ke Inggris?
Dikutip dari BolaSport, klausul yang ada pada kontrak pemain Persib Bandung mengharuskan mereka menjauhi kompetisi tarkam.
Manajemen Maung Bandung pun tak memungkiri banyak pemain yang mencoba menjaga kebugaran dengan bermain tarkam.
Namun, bermain sepak bola tarkam memiliki manfaat yang kurang sebanding dengan resikonya.
Menanggapi itu, Persib Bandung masih memberi toleransi kepada pemainnya yang mengikuti ajang fun football.
Direktur Operasional PT PBB, Teddy Tjahyono mengatakan adanya perbedaan antara kedua kompetisi itu.
"Ini kan beda-beda ya, kalau istilahnya menjaga kebugaran dengan ikut turnamen tarkam itu tidak boleh," ujar Teddy Tjahyono dikutip dari BolaSport.
"Fun Football kan kita seperti main sama Press FC (tim sepak bola wartawan Bandung)."
"Bukan sesuatu yang terlalu serius, tidak sampai ada resiko besar," sambungnya.
Menurutnya, intensitas yang ditawarkan sepak bola tarkam dan fun football jauh berbeda.
Baca juga: Tuai Berkah di Balik Cedera Pergelangan Kaki, Bagus Kahfi Jatuh Hati dengan Jong Utrecht
Sepak bola tarkam justru menuntut para pemain mengeluarkan kemampuan lebih dibanding dengan ikut ajang fun football.