TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin klasemen sementara Liga Italia, AC Milan tampil kurang greget dalam dua pertandingan terakhir.
AC Milan dalam dua pertandingan terakhir Liga Italia semuanya berakhir dengan hasil imbang.
Hasil imbang yang didapatkan AC Milan semuanya berakhir 2-2 ketika menghadapi Parma dan Genoa.
Rentetan hasil imbang ini pun membuat klub berjuluk Rossoneri hanya terpaut 1 poin dari Inter Milan yang berada di bawahnya peringkat kedua.
Baca juga: Nasib Tragis Napoli Setelah Dikalahkan Inter Milan, Mertens Cedera & Insigne Skorsing Kartu Merah
Baca juga: Diminati Juventus dan Liverpool, Ozan Kabak Justru Diklaim Semakin Dekat Bergabung AC Milan
Berkaca pada penampilan Rossoneri yang kurang gereget tersebut, Sky Sports Italia coba menganalisis dan menemukan penyebanya.
Faktor utama yang mendasari kurang geregetnya AC Milan dinilai dari keroposnya lini bertahan karena ditinggal Simon Kjaer cedera.
Bek asal Denmark tersebut absen karena cedera paha kanan dan berharap bisa kembali akhir pekan ini melawan Sassuolo.
Rossoneri sendiri sejauh ini baru mengalami kekalahan satu kali di pertandingan kompetitif Liga Italia.
Itu terjadi sebelum lock down bulan Maret dan pada waktu tersebut kompetisi Liga Italia juga dihentikan.
Selama periode itu, mereka memainkan 20 pertandingan dengan Kjaer di susunan pemainnya, kebobolan total 18 gol, jadi rata-rata 0,9 per pertandingan.
Namun, dalam empat pertandingan yang dimainkan tanpa Kjaer, Rossoneri kebobolan total tujuh gol, dengan rata-rata 1,75 gol per pertandingan.
Pertandingan tersebut berlangsung 2-2 dengan SPAL, menang 2-1 saat bertandang ke Sampdoria, 2-2 dengan Parma dan 2-2 dengan Genoa.
Bersama Kjaer, Milan meraih rata-rata 2,6 poin per pertandingan, dibandingkan 1,5 saat dia absen.
Baca juga: JADWAL Liga Italia Sassuolo vs AC Milan, Rossoneri bak Kendaraan Habis Bensin, Ini Jawaban Pioli