Hal serupa juga dilakukan kala Jens Petter Hauge dimasukkan oleh Pioli.
Ketika proses penyerangan AC Milan berlangsung, Leao memilih untuk membuka posisi ke sayap kiri.
Sedangkan Hauge yang diplot di posisi sayap berimprovisasi memilih untuk bermain ke tengah mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Leao.
Apa yang dilakukan oleh striker AC Milan itu juga dipraktikkan oleh Hakan.
Calhanoglu beberapa kali memilih untuk menyisir sisi sayap kanan dan memberikan Alexis Saelemaeker (Samu Castillejo) bermain sedikit ke tengah.
Apa yang dilakukan oleh AC Milan itu merupakan alternatif dari ketiadaan seorang Zlatan Ibrahimovoic.
Pada biasanya, ketika Ibra bermain, posisi target man jelas menjadi kekuasan mutlak baginya.
Namun ketika pemain 39 tahun itu absen akibat mengalami cedera, ketumpulan di lini serang pun terjadi.
Ante Rebic yang sempat dipercaya mengemban tugas dari Ibra bermain tak maksimal.
Pioli pun kemudian memutar otak untuk merubah cara bermainnya sekalipun mempertahankan formasi awal.
Hasilnya dapat dilihat pada pertandingan Sassuolo vs AC Milan di Giornata 13 Liga Italia.
Paham false nine sendiri menuntut pemain yang berposisi di lini serang bermain sefleksibel mungkin.
Mereka sebisa mungkin bergerak ke segala arah mengikuti pola permainan.
Adanya false nine juga akan membuat pemain bertahan lawan menjadi kebingungan karena peran pemain di posisi ini yang berbeda dengan penyerang