Untuk Havertz, ia sering ditempatkan menjadi gelandang kreatif selama membela Bayer Leverkusen.
Hal itu membuat ia lebih berkonsentrasi membangun serangan dan mendistribusikan bola ke lini depan.
Dan sedikit mengurangi insting bertahannya untuk membantu lini belakang.
Di Chelsea, Havertz sering dimainkan di posisi gelandang tengah.
Dimana sang pemain harus berkonsentrasi tak hanya dalam penyerangan, tetapi juga pertahanan.
Namun, kurang adil rasanya jika hanya menunjuk Frank Lampard sebagai biang keladi kemunduran Werner dan Havertz.
Kedua pemain perlu segera beradaptasi dengan iklim sepak bola Inggris.
Dan memberi kontribusi yang signifikan untuk Chelsea dalam mengarungi kancah Liga Inggris musim ini.
(Tribunnews.com/Guruh)