Ketika tinggal berhadapan satu dengan satu dengan Pope.
Tendangan Origi malah menerpa mistar gawang Burnley sehingga Liverpool gagal mencetak gol pembuka.
Babak pertama pun ditutup dengan skor tanpa gol oleh kedua tim.
Babak kedua dimulai, Pope melakukan penyelamatan gemilang setelah menghalau sepakan dari Arnold di luar kotak penalti.
Setelah sepuluh menit berlangsung pada babak kedua, Liverpool masih belum menciptakan gol pemecah kebuntuan.
Jurgen Klopp akhirnya memutuskan memasukkan Mohamed Salah dan Roberto Firmino secara bersamaan pada menit 56.
Keduanya menggantikan Divock Origi dan Oxlade Chamberlain yang tampil kurang mengesankan pada laga ini.
Tiga menit setelah masuk, Salah mendapatkan peluang emas untuk sekedar mencetak gol.
Setelah Wijnaldum melakukan akselerasi luar biasa dari belakang, ia memberikan umpan kepada Salah yang terlihat memiliki ruang kosong.
Hanya saja ketika Salah melepaskan tembakan, Pope melakukan penyelamatan krusial terhadap tendangan pemain Timnas Mesir tersebut.
Serangan demi serangan terus dilakukan Liverpool untuk bisa memecah kebuntuan.
Gantian Mane yang gagal memanfaatkan umpan tarik dari Salah, tendangan pemain Senegal itu masih melambung di atas gawang tim tamu.
Burnley yang dalam kondisi sulit justru akhirnya mendapatkan kesempatan mencetak gol.
Tepat pada menit 82, Alisson menjatuhkan Barnes di kotak penalti.
Wasit pun tak segan menunjuk titik penalti dan Barnes berhasil membobol gawang tuan rumah.
Liverpool harus bisa mengejar ketertinggalan agar bisa mempertahankan keangkeran Anfield yang telah bertahan kurang lebih tiga tahun.
Waktu babak kedua habis, Liverpool kalah dari Burnley dengan skor satu gol tanpa balas di kandang sendiri.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)