Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Menjadi penyalur atau agen pesepak bola sekilas tampak seperti pekerjaan yang menggiurkan.
Namun, tak banyak yang mengetahui tantangan, tanggung jawab serta nama baik menjadi taruhannya.
Baru-baru ini, seorang penyalur pemain di kancah persepakbolaan Indonesia pun angkat bicara.
Dia adalah Mochammad Diaz, yang telah menekuni profesi sebagai penyalur pemain sejak 2006 lalu.
"Sukanya menjadi penyalur itu adalah saat melihat pemain atau pelatih yang dibawa sukses bersama tim barunya. Otomatis hubungan dengan manajemen tim pun membaik," ucap pria yang juga berprofesi sebagai guru ini.
Ada suka tentu ada pula dukanya. Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat ini menjelaskan, duka sebagai penyalur pesepak bola biasanya muncul ketika sang pemain tidak komitmen dengan perjanjian awal.
Anehnya, meski acap kali dirinya mengalami duka tersebut, Diaz enggan mengganggu bahkan mengungkit perjanjian awal dengan sang pemain.
"Meski posisi saya yang dirugikan tapi bagi saya itu tidak masalah. Saya kan guru, dan profesi utama saya adalah guru. Bagi saya rejeki sudah diatur, dan saya tak mau mengekspos sana-sini. Ikhlas saja," paparnya.
Namun, dalam dunia penyaluran atau agen pemain, hal yang pasti adalah, semakin hebat pemainnya maka biasanya fee yang diterima oleh agen semakin tinggi.