Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali membeberkan dirinya telah bertemu dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo di Istana Negara.
Menpora berkomunikasi langsung dengan Kapolri untuk membahas nasib kompetisi olahraga Indonesia baik sepakbola, khususnya divisi teratas Liga 1 2021.
Baca juga: BREAKING NEWS Polisi Beri Lampu Hijau Kompetisi Sepakbola Kembali Bergulir
Selain itu, pertemuan juga membahas soal kelanjutan kompetisi olahraga lain seperti bola basket dan voli.
Sinyal positif, kata Menpora, ditunjukkan Kapolri baru atas kelanjutan kompetisi berbagai cabang olahraga di tanah air.
“Tadi di Istana saya ketemu Kapolri. 1 – 2 hari ini kita akan ketemu. Beliau menyambut baik, selagi itu tidak menimbulkan klaster penyebaran Covid-19,” kata Menpora dalam webinar bersama SIWO Pusat, Rabu (3/1/2021),
“Kalau koordinasi dalam 1-2 hari ini sudah ada, kami akan minta ke cabor untuk memaparkan kembali perencanaan kompetisi, supaya nanti kami sampaikan ke Polri,” jelasnya.
Baca juga: Daftar 16 Pemain Indonesia yang Berkarier di Luar Negeri, Tersebar di Liga Eropa Hingga Asia
Sikap Suporter
Lebih lanjut, Menpora juga meminta kepada masyarakat Indonesia untuk taat dan patuh dengan aturan protokol kesehatan apabila kompetisi diperbolehkan dihelat.
Lebih khusus untuk suporter sepakbola untuk tidak fanatik dengan datang ke area ke Stadion, sehingga nantinya itu akan tercipta kerumunan.
“Ada satu hal yang sangat perlu diperhatikan. Khusus suporter sepakbola, biasanya kan kalau tanpa penonton mereka juga tetap datang dan berkerumun di area Stadion atau nonton bareng,” kata Menteri dari Partai Golkar tersebut.
Baca juga: PSSI Mau Semua Pesepakbola Profesional Dapat Prioritas Vaksin Covid-19, Apa Respons Pemain Liga 1?
“Jadi saya meminta untuk para suporter saat ini nonton di rumah saja melalui televisi. Jadi kompetisi bisa berjalan seperti liga-liga di Eropa,” sambungnya.
Menpora menegaskan bahwa pihaknya kini akan terus berupaya agar kompetisi olahraga di Indonesia bisa kembali bergulir.
Pasalnya, dampak dari berhentinya kompetisi yang hampir satu tahun ini tidak hanya berpengaruh kepada atlet, pelatih, klub dan ofisial tapi juga berdampak kepada orang-orang yang menggantungkan hidup dengan adanya sebuah pertandingan.