“Awalnya kami harus beradaptasi, tapi hari ini kami berada di tempat yang kami inginkan.
“Jika kita dapat bekerja lebih keras dan membuat kelompok yang lebih kompak, kita dapat melakukannya.
“Juventus telah mendominasi liga untuk waktu yang lama tetapi sekarang segalanya menjadi lebih seimbang.
“Pandemi COVID-19 dan pengenalan lima pergantian pemain telah sedikit mengubah banyak hal.
“Di antara tim-tim lain, saya menyukai gaya permainan Atalanta dan Roma," sebut pemain kelahiran 22 Agustus 1997 tersebut.
Lebih lanjut, ia juga berbicara tentang sikapnya di lapangan dan bagaimana perasaan dan tindakannya ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginannya.
Penyerang asal Argentina tersebut telah membuat 29 penampilan di semua kompetisi untuk Inter musim ini.
Dalam 29 penampilannya, Lautaro sukses membukukan 12 gol dan memberikan enam assist untuk rekan satu timnya.
“Saya ingin bermain, mencetak gol dan menang,” ucapnya meyakinkan.
“Rekan saya Agustina terkadang memberi tahu saya bahwa saya harus memanfaatkan saat-saat indah dan lebih bersabar ketika keadaan tidak berjalan dengan baik.
“Tetapi jika saya gagal atau gagal mencetak gol, saya merasa tidak enak, meskipun saya tahu bahwa kesalahanlah yang membuat Anda terus maju.
“Setelah kekalahan, saya tidak berbicara dengan Agustina dan saya bahkan tidak berbicara dengan ayah saya," tukasnya.
Pada pertandingan dini hari nanti, Lautaro diprediksi bakal diistirahatkan oleh Conte.
Sebagai gantinya, posisi Lautaro bakal diisi oleh Alexis Sanchez di lini depan bersama Romelu Lukaku.