News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Keberhasilan Inter Kudeta AC Milan, soal Filosofi Ala Sacchi hingga jadi Klub Sadis di Liga Italia

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyerang Belgia Inter Milan Romelu Lukaku (kiri) melakukan selebrasi bersama penyerang Argentina Inter Milan Lautaro Martinez (tengah) dan gelandang Denmark Inter Milan Christian Eriksen setelah mencetak gol keduanya dalam pertandingan sepak bola Serie A Italia Inter Milan vs Lazio Roma pada 14 Februari 2021 di stadion San Siro di Milan. Marco BERTORELLO / AFP

TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan berhasil mengubah 'wajah' tabel klasemen Liga Italia pekan 22 dengan mengalahkan Lazio 3-1, Senin (15/2/2021) dini hari WIB.

Kemenangan Inter Milan di Giuseppe Meazza saat menjamu Lazio membuat kesebelasan asal Milano itu mengambil alih posisi puncak klasemen Serie A dari AC Milan.

Tambahan tiga poin membuat armada tempur Antonio Conte itu membukukan 50 poin dari 22 laga yang telah mereka lakoni.

Baca juga: Hasil Liga Italia, Inter Milan vs Lazio: Bermain Selama 72 Menit, Eriksen Dinilai Mulai Berkembang

Baca juga: KLASEMEN Liga Italia Terbaru - Inter Milan Gusur AC Milan, AS Roma Sodok Posisi Ketiga, Juventus?

Sedangkan AC Milan yang mengemas 49 angka harus rela posisinya tergusur dan turun ke tangga kedua.

Dengan keberhasilan Inter Milan menjadi pemuncak klasemen sementara Liga Italia, maka Romelu Lukaku cs berhak menyandang status Capolista.

Namun siapa sangka, terdapat dua fenomena yang cukup unik atas kemenangan Inter Milan atas Lazio.

Catatan pertama ialah, filosofi ala Arrigo Sacchi coba ditanamkan oleh Antonio Conte pada cara berpikir dan bermain armada tempurnya.

Bukan menjadi rahasia lagi jika Sacchi merupakan pelatih asal Italia yang memiliki rekam jejak gemilang bersama AC Milan di tahun 1980an.

Ia merupakan pelatih kenamaan dengan ide-ide kreatifnya yang kala itu mampu mendobrak dominasi 'kuno' Liga Italia.

Di bawah kendali Sacchi, AC Milan disulap menjadi kesebelasan dengan gaya bermain menyerang nan atraktif.

Tak cukup menang dan meraih tiga poin, sepak bola oleh Sacchi dirubah menjadi tontonan yang menghibur.

Tentu apa yang dilakukan oleh Sacchi di saat itu terbilang menggemparkan, mengingat Liga Italia terkenal dengan klub maupun gaya bermain sebagai penganut bertahan total.

Pola permainan menyerang nan atraktif lah yang coba diterapkan oleh Antonio Conte bersama Inter Milan.

Hasilnya, mereka mampu bermain menawan sepanjang pertandingan melawan Lazio dan membukukan kemenangan meyakinkan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini