Dikutip dari laman Football London, Hudson-Odoi pun masih melakukan penyesuaian dengan posisi barunya itu.
Puncaknya kala Chelsea bersua Southampton (20/2/2021), Hudson-Odoi masuk sebagai pemain pengganti dan menempati pos wing bek kanan.
Performanya yang belum nyetel membuat dirinya hanya bermain selama 30 menit, dan harus menerima kenyataan ditarik keluar dalam laga itu.
Thomas Tuchel pun tak menutupi rasa kecewanya kepada performa Hudson-Odoi.
Mantan pelatih PSG itu menyoroti energi dan visi bermain pemuda asal Inggris itu yang dirasa tak cukup bagus.
Kritik pedas Tuchel kepada Hudson-Odoi malah berbuah ganjaran starter kepada sang pemain saat Chelsea pentas di Liga Champions melawan Atletico Madrid (24/2/2021).
Pemain jebolan akademi The Blues itu bermain selama 80 menit, sebelum akhirnya digantikan Reece James.
Amanah yang diberikan Tuchel kepada Hudson-Odoi untuk menempati pos wing bek kanan tak ada salahnya untuk dimanfaatkan sebaik mungkin.
Jika tidak bisa beradaptasi, ia kemungkinan besar akan kesulitan untuk menembus skuat utama Chelsea di bawah pelatih asal Jerman itu.
Mengingat tren Tuchel yang hobi menggunakan skema tiga pemain belakang dan dua wing bek.
Otomatis posisi wing kanan, dimana Hudson-Odoi terbiasa bermain, bakal jarang ada di Chelsea bila melihat sepak terjang Tuchel sejauh ini.
Maka dari itu, laga melawan Manchester United akan menjadi ujian selanjutnya untuk sang pemain bila ia dipilih masuk starting eleven.
Hudson-Odoi kemungkinan bakal berduel dengan Marcus Rashford yang biasanya menempati pos wing kiri tim Setan Merah.
Bila tak segera nyetel dengan posisi barunya, Hudson-Odoi bisa saja tergusur oleh Reece James yang sudah mapan menempati pos itu.
(Tribunnews.com/Guruh)