TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Franck Kessie, gelandang bertahan andalan Stefano Pioli yang menemukan musim terbaiknya bersama AC Milan.
Franck Kessie baru saja mencetak rekor baru sekaligus menjadi 'momen' terbaiknya sepanjang berkiprah bersama klub Liga Italia.
Pemain asal Pantai Gading itu tercatat telah membukukan 8 gol di musim ini dari 33 pertandingan yang telah dilakoni.
Baca juga: HASIL LIGA EROPA - Pandang Remeh AC Milan, Scholes Yakin Manchester United Bisa Juara
Baca juga: Jelang AS Roma vs AC Milan Liga Italia - Rossoneri bak Mesin yang Butuh Pelumas Gegara Sulit Menang
Meski berposisi sebagai gelandang bertahan, namun Kessie diam-diam juga jago ngabagi assist.
Terbukti ia telah membukukan tiga umpan yang berbuah gol bagi AC Milan.
Di sisi lain, sumbangsih gol terbaru yang diberikan oleh Kessie pada AC Milan terjadi di laga dini hari tadi.
Tepatnya leg kedua Liga Eropa kala AC Milan menantang Crvena Zvezda.
Laga yang berkesudahan imbang 1-1 itu diwarnai dengan eksekusi pinalti dari Franck Kessie, Jumat (26/2/2021).
Berdasarkan data dari laman Opta, torehannya dini hari tadi menggenapi koleksi gol Kessie menjadi delapan.
Tercatat, semenjak menginjakkan kakinya di Liga Italia bersama Atalanta musim 2015, torehan gol terbanyak yang dimiliki oleh Kessie ialah terjadi di musim ini bersama AC Milan.
Lantas yang menjadi pertanyaan, siapa sebenarnya Franck Kessie, gelandang bertahan rasa 'trequartista'.
Pemilik nama lengkap Franck Yannick Kessie itu merupakan pemain kelahiran Ouragahio, Pantai Gading, 19 Desember 1996.
Berdasarkan data dari laman Transfermarkt, Ia merupakan pemain dengan posisi natural sebagai gelandang bertahan.
Semenjak meniti kariernya di Liga Italia, sejumlah tim pernah menggunakan jasanya.
Sebut saja Atalanta, Cesena dan terakhir ialah AC Milan.
Kessie merupakan gelandang bertahan modern yang dimiliki oleh AC Milan.
Tak hanya ulung dalam menghentikan serangan lawan, namun juga jago untuk membantu penyerangan.
Sebelum ditangani oleh Pioli, Kessie lebih banyak bermain sebagai gelandang pengangkut air.
Tugasnya ialah menjaga keseimbangan di lapangan tengah sekaligus menjaga sisi dalam pertahanan AC Milan.
Kemampuannya dalam membaca permainan plus daya jelajah yang tinggi menjadi atribut yang dimiliki gelandang 24 tahun tersebut.
Namun kedatangan Stefano Pioli selaku pelatih AC Milan di awal musim lalu menjadi angin segar pemain Timnas Pantai Gading itu.
Perlahan tapi pasti, Kessie diubah fungsinya oleh Pioli tak hanya melulu untuk menjaga kedalaman pertahanan Rossoneri.
Awal perubahan yang dilakukan Pioli ialah menduetkan Kessie dengan Ismael Bennacer.
Keduanya mengemban dobel pivot bagi lini tengah permainan AC Milan.
Kerja saling melengkapi menjadi poin utama dari duet Kessie-Bennacer.
Bennacer memiliki tugas sebagai regista alias pendikte permainan. Ia mengatur tempor kapan waktu menguasai bola maupun melakukan serangan.
Sukses dengan peran tersebut, Bennacer kemudian dibebani tugas tambahan dengan mengcover area yang ditinggalkan oleh Kessie ketika sang pemain naik membantu penyerangan.
Tugas inilah yang kini diemban oleh Franck Kessie.
Ketika dalam mode bertahan, Kessie berada sejajar dengan posisi Bennacer untuk menghentikan arus serangan tim lawan.
Namun ketika dalam skema ofensif, posisi pemain 24 tahun itu berubah menjadi supporting Hakan Calhanoglu untuk mengkreasikan serangan.
Sedangkan celah yang ditinggalkan oleh Kessie itu kemudian dicover oleh Bennacer.
Kemitraan keduanya menjadi kunci sukses penampilan AC Milan di musim ini.
Baca juga: UPDATE Hasil Liga Eropa - Pengakukan Bos AC Milan, Stefano Pioli: Rossoneri Mulai Melemah & Lelah
Stefano Pioli melihat bahwa kemampuan daya jelajah yang tinggi dari Kessie sangat disayangkan jika hanya berkuat di area lini tengah dan pertahanan AC Milan saja.
Perubahan yang dilakukan oleh Pioli pun berbuah manis untuk Kessie.
Kemampuannya dalam menyerang juga sangatlah piawai terbukti dari torehan gol dan kemampuannya dalam menciptakan peluang.
Kessie menjadi dinamo utama lini tengah permainan AC Milan. Sekalipun tanpa Bennacer, Kessie dapat ditandemkan dengan pemain lain seperti Tonali dan Meite.
Namun absennya seorang Kessie bisa menjadi petaka bagi Rossoneri.
Ia merupakan penggerak utama aliran permainan Rossoneri disamping Bennacer sendiri.
Atribut menyerang yang dimiliki oleh Franck Kessie menjadi nilai plus bagi dirinya dalam membantu perjuangan AC Milan mengakhiri dahaga gelar mereka di musim ini.
(Tribunnews.com/Giri)