selain itu, dia juga mahir untuk menciptakan ruang untuk rekan satu timnya dan dirinya sendiri.
Hal itu diperagakan ketika menjalani debut, berlari membawa bola dan mencari posisi untuk mencetak gol.
Namun sayang, kesempatan yang dilakukan dengan tendangan voli itu bisa diselamatkan kiper lawan.
Seperti yang dikatakan pelatih kepala Toronto Greg Vanney dalam artikel tulisan Michael Singh dari Waking The Reds,"Dia sudah memiliki dasar untuk menghormati permainan,".
"Menghormati tim, mencoba bermain, membuat permainan yang tepat di waktu yang tepat, bukan membuat permainan tentang dia tetapi membuatnya tentang tim," jelasnya.
Melanjutkan pemberitaan Goal, Jahkeele Marshall-Rutty merupakan pemain yang memiliki semua karateristik yang diperlukan untuk menjadi suksesor sepak bola Kanada pada generasi berikutnya.
Seorang pemain yang dipandang oleh beberapa orang Amerika Utara sebagai pemain muda paling berbakat di wilayah tersebut.
Saat Jahkeele Marshall-Rutty disejajarkan dengan Alphonso Davies
"Saya akan mengatakan untuk dibandingkan dengan (Davies), jelas saya merasa terhormat, tapi saya tidak benar-benar melihat sejarah sebagai pemain termuda," kata Jahkeele Marshall-Rutty dikutip dari Goal.
"Dia di Bayern Munchen dan sudah mencapai banyak hal, jelas.
"Dia membuka jalan bagi pemain muda seperti saya, tapi saya pikir hal terpenting ketika Anda masih muda adalah tetap fokus di sisi sepak bola.
"Semua sejarah muda itu pada akhirnya hal yang tidak terlalu penting," jelasnya.
Karier Jahkeele Marshall-Rutty
Laga uji coba sepak bolanya terjadi delapan tahun lalu, di mana Jahkeele Marshall-Rutty siap bermain namun mengenakan sepatu basket.