Striker alumnus Anderlecht itu memutuskan hijrah dari Liga Inggris ke Liga Italia, tepatnya pada bursa transfer musim panas tahun 2019.
Meskipun demikian, bersama Inter Milan di musim perdananya, eks bomber The Blues Chelsea itu mampu membukukan 34 gol dan enam assist dari 51 penampilan yang ia bukukan.
Catatan ini menunjukkan bahwa proses adapatasi yang dimiliki oleh Romelu Lukaku terbilang mengagumkan.
Bersama mitra barunya, Lautaro Martinez, Lukaku menjadi bomber mematikan di musim tersebut di Inter Milan.
Sensasi yang diberikan oleh Lukaku tak hanya berlaku di satu musim saja.
Di musim keduanya, tepatnya 2020/2021, kegarangan Lukaku dalam menjebol jala tim lawan tak eprlu disangsikan kembali.
Musim ini, dari 30 pertandingan yang ia bukukan, bomber 27 tahun itu telah mengemas 23 gol dan lima assist.
Bahkan dalam panggung Liga Italia, ia bersaing ketat dengan striker andalan Juventus, Cristiano Ronaldo dalam perburuan gelar top skorer.
Hingga saat ini, Ronaldo telah membukukan 19 gol. Selisih satu gol dari Romelu Lukaku yang be5rada di tangga kedua pencetak gol terbanyak di Serie A.
Romelu Lukaku sendiri bak menemukan sentuhan terbaiknya bersama Inter Milan.
Formasi 3-5-2 ala Antonio Conte ternyata mampu membangkitkan kembali insting pencetak gol yang dimiliki oleh bomber 27 tahun tersebut.
Bersama Lautaro Martinez, Lukaku mampu menggaransi ketajaman lini serang Inter Milan di musim ini.
Bahkan Nerazzurri hingga pekan 24 Liga Italia menjadi kesebelasan paling loyal dalam menjebol jala tim lawan.
Tercatat, Nerazzurri mampu membukukan 58 gol di panggung Liga Italia.
Layak ditunggu bagaimana kiprah yang bakal dipertontonkan oleh Romelu Lukaku dalam menggaransi ketajaman lini serang Inter Milan dalam perebutan gelar Scudetto Liga Italia musim ini.
(Tribunnews.com/Giri)