"Masih ada yang kurang meyakinkan pada permainan Juventus, meskipun meraih kemenangan namun jujur saja mereka (Juventus) kurang meyakinkan," terang Sacchi, dikutip dari laman Football Italia.
Ia kemudian menyoroti bagaimana amunisi muda yang bergabung bersama Juventus belum dapat menyatu dan mengerti apa yang menjadi instruksi Pirlo.
"Terus terang, sulit untuk menilai permainan seperti apa yang dimiliki oleh Juventus saat ini."
"Banyak pemain muda yang kini bergabung dengan Bianconeri yang belum mengerti skema apa yang diinginkan oleh pelatih," terang Sacchi menambahkan.
Masalah kedua pun tidak lepas dari ketergantungan akan sosok Cristiano Ronaldo.
Juventus memang memiliki sederet nama pemain kelas wahid di semua posisi. Namun hingga pekan 25 Liga Italia yang telah berlangsung, hanya Ronaldo saja yang mampu tampil konsisten.
Lesakan 20 gol menjadi bukti bahwa penyerang asal Argentina itu masih menjadi tumpuan lini penyerangan Bianconeri.
Namun sayangnya, ketajaman eks bomber Real Madrid itu tak dibarengi dengan pemain lain.
Sebagai faktanya, ketika Ronaaldo mampu mencetak gol, besar kemungkinan untuk Bianconeri mampu meraih kemenangan.
Namun jika sebaliknya, ketika CR7 tampil under performa, maka pemain Juventus yang lain tidak bsia dijadikan pemecah kebuntuan.
"Tim ini (Juventus) jelas ingin tampil menang di setiap laganya. Untung mereka memiliki individu pemain yang dapat diandalkan kemampuannya untuk mengahsilkan poin penting di laga krusial," tambah Sacchi.
Selain dua analisa yang disampaikan oleh eks pelatih AC Milan itu, masalah lain yang mendera Juventus ialah badai cedera yang dihadapi.
Sejumlah pemain pilar andalan Bianconeri harus bolak balik ke tim medis karena mengalami cedera.
Sebut saja Arthur, de Ligt, Juan Cuadrdao hingga Paulo Dybala menjadi bukti bahwa Bianconeri diterpa badai cedera.
Terbaru, klub satu kota dengan Torino itu akan melangsungkan pertandingan kandang di pekan 26 Liga Italia dengan menjamu Lazio.
Layak ditunggu bagaimana Bianconeri menjaga konsistensi mereka yang berkendala.
(Tribunnews.com/Giri)