TRIBUNNEWS.COM - Legenda Arsenal, Thierry Henry mengambil sikap tegas dalam usahanya memerangi rasisme sepak bola di media sosial.
Henry baru saja melayangkan protes kerasnya dalam menyikapi berbagai permasalahan rasisme yang kerap menyerang pemain sepak bola.
Apalagi kasus rasisme sepak bola sekarang beralih ke platform media sosial yang semakin meresahkan.
Atas berbagai hal tersebut, Henry memberikan bentuk dukungan dan sikap tegasnya dalam memerangi rasisme.
Terbaru, Henry melakukan tindakan tegas berupa menonaktifkan akun media sosialnya untuk memprotes para penyedia platform tersebut dalam menangani rasisme.
Baca juga: Bek Manchester City Isyaratkan Gabung Lionel Messi di Barcelona
Baca juga: Manchester United Akhirnya Tumbang di Kandang Lawan Setelah Satu Tahun Tak Terkalahkan
Mantan penyerang Timnas Prancis itu berharap apa yang ia lakukan bisa menjadi bentuk dukungannya terhadap penanganan rasisme dalam dunia sepak bola.
Eks bomber Barcelona itu pun berharap para penyedia platform media sosial memiliki sikap tegas juga dalam mendukung perang terhadap rasisme.
"Mulai besok pagi saya akan menghapus diri saya dari media sosial sampai orang yang berkuasa dapat mengatur platform mereka dengan kekuatan yang dimiliki," tulis Henry lewat instagram pribadinya.
"Mereka perlu melakukan hal itu ketika ada pihak yang melanggar hak cipta,".
Baca juga: Bruno Fernandes Samai Torehan Legenda Liga Inggris Termasuk Thierry Henry dan Cristiano Ronaldo
"Banyaknya kasus rasisme, penindasan, dan penyiksaan mental yang diakibatkan oleh individu tertentu harus ada pertanggung jawaban,".
"Terlalu mudah untuk membuat akun, menggunakannya menindas dan melecehkan tanpa konsekuensi serta bisa tanpa nama alias anonim,".
"Sampai perubahan ini, saya akan menonaktifkan akun saya di semua platform sosial," tutupnya.
Apa yang dilakukan Henry memang cukup tegas mengingat banyak kasus rasisme yang akhir-akhir ini menyerang para pemain sepak bola lewat media sosial.
Reece James menjadi salah satu pemain yang beberapa kali mendapatkan perlakuan rasisme di linimasa media sosial pribadinya.