Mengingat timnya menerapkan permainan terbuka dan ofensif.
"Saya tidak terkejut dengan kebobolan enam gol tetapi mampu melesakkan sembilan gol," terang Dragan, seperti rilis yang diterima Tribunnews.
"PSIS Semarang merupakan tim dengan gaya bermain ofensif."
"Itu sangat normal, dengan kebobolan enam gol adalah hal normal. Terlebih lagi tim ini juga banyak melakukan rotasi."
Meskipun demikian, pelatih PSIS Semarang tersebut tak menutup mata bahwa banyaknya rasio gol yang merobek jala Jandia merupakan pekerjaan rumah baginya.
Ia bertekad untuk melakukan evaluasi, terlebih untuk memperbaiki kualitas lini belakang Mahesa Jenar.
"Banyaknya gol yang bersarang ke gawang kami menjadi evaluasi kedepannya," terang Dragan.
Di sisi lain, kemenangan ini seperti menjadi kado ulang tahun emas ke-50 Walikota Semarang, Hendrar Prihadi yang tepat jatuh di hari ini.
Dragan memeprsembahkan tiga angka dan lolosnya PSIS ke babak perempat final sebagai kado ultah bagi Hendrar Prihadi.
Menurutnya, Walikota Semarang itu banyak memberikan perhatian akan perkembangan sepak bola, khususnya Mahesa Jenar sendiri.
(Tribunnews.com/Giri)
Ikuti berita Piala Menpora 2021